Internet of Things (IoT) sebagai sebuah Pendekatan Praktis Solusi Kebutuhan di Era Digital

Opini917 Dilihat

Oleh S.N.M.P. Simamora

(Dosen Institut Digital Ekonomi (IDE) LPKIA, Bandung, Alumni Dept. Elektroteknik, ITB Bandung)

TANTANGAN di masa industri 4.0 adalah menyajikan teknologi yang memiliki kemampuan untuk menyajikan data secara cepat dan mengurangi biaya beban sumber daya dalam bekerja. Terlebih lagi dengan kemajuan teknologi jaringan seluler yang telah memasuki era 5G, dimana kecepatan di kanal-data untuk layanan streaming telah mendekati kecepatan di jaringan broadcast (seperti televisi dan radio). Hal ini memunculnya sebuah pendekatan baru untuk mengintegrasikan jaringan komunikasi data (data communication network) dan jaringan telekomunikasi (telecommunication network) dalam sebuah layanan baru yang low-cost namun robustness terhadap noise; khususnya lagi dapat beradaptasi kepada setiap kebutuhan yang ada.

Jaringan komunikasi data adalah salah satu jenis jaringan yang bekerja menggunakan prinsip-prinsip komunikasi-data berbasis pada perangkat sistem komputer, dimana setiap message yang dikirimkan akan melalui setumpuk lapisan (layers) protocol jaringan yang disebut TCP/IP (seperti ditunjukkan pada Gambar 1). Setiap message yang melewati masing-masing lapisan akan di-split menjadi ukuran dan bentuk baru, sesuai dengan fungsi dan peranan setiap lapisan tersebut.

Gambar 1. Lapisan-lapisan protocol pada TCP/IP

Dasar dari Internet of Things adalah jaringan komunikasi data, sehingga protocol dan sistem komputer adalah dua hal terpenting dalam membangun layanan IoT. Secara sederhana IoT dapat didefinisikan sebagai sebuah layanan berbasis pada jaringan komunikasi data yang bekerja untuk tujuan kebutuhan praktis masyarakat, sehingga bila sebelumnya membutuhkan waktu yang lama dan merepotkan dalam penyelesaian pekerjaan; namun setelahnya pekerjaan menjadi praktis dan memudahkan untuk diselesaikan. IoT mencakup berbagai kebutuhan multidimensi dan bidang berbeda, seperti: kesehatan masyarakat, kedokteran, penanganan kriminal, manajemen transportasi, penyediaan sanitasi lingkungan, pemeliharaan tanaman, smart home living, smart education systems, dan e-vote systems.

Gambar 2. a). Lapisan-lapisan protocol pada IoT dan TCP/IP
Sumber: B. Mishra, A. Kertesz. “The Use of MQTT in M2M and IoT Systems: A Survey”. IEEE Access. 2020.

Gambar 2. b). Arsitektur Sistem Lapisan IoT

Oleh sebab IoT dikembangkan dari jaringan komunikasi data, maka lapisan-lapisan protocol referensi didasarkan pada rangkaian lapisan protocol TCP/IP. Namun pada IoT, interaksi dan keterlibatan end-user diperhitungkan, berbeda dengan jaringan komunikasi data. Hal ini beralasan oleh sebab IoT ditujukan bukan sekedar membangun komunikasi-data antar dua perangkat terminal jaringan saja, akan tetapi meningkatkan fungsi dan perannya menggantikan end-user sebagai subject dalam layanan teknologi tersebut. Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.b), bahwa dengan adanya komponen actuator dan sensor, sistem IoT dapat melakukan capture terhadap aktivitas lingkungan dan perubahannya; serta selanjutnya dapat dikendalikan langsung oleh end-user dari jarak-jauh.

Gambar 3. Model Referensi IoT layers
Sumber: P. Sethi, S. R. Sarangi.”Internet of Things: Architectures, Protocols, and Applications”. Journal of Electrical and Computer Engineering Volume 2017.

Salah satu terapan IoT yang cukup bermanfaat adalah dalam monitoring rumah dari smart-phone, bahkan dapat mengontrol dan mengendalikan setiap perangkat maupun peralatan di dalam rumah tersebut. Misalkan, IoT dapat melakukan pengawasan setiap orang yang datang maupun ‘lalu-lalang’ di depan rumah; IoT dapat mengontrol pintu gerbang dan garasi, mesin Air-Conditioner (AC), instalasi listrik rumah dan aliran air, peralatan musik dan televisi, mengontrol kompor, atau alert systems ruangan/kamar khusus yang terproteksi.

Gambar 4. Jaringan sederhana IoT: Smart Home Systems
Sumber: S.N.M.P. Simamora, A.A. Manik, A. Fauzan.”Teknik Kontrol Otomatik Sebagai Dukungan Desain Rumah Pintar Terpadu”. Jurnal Mikrotek, Program studi Teknik Mekatronika, Univ. Trunojoyo. Vol.1 No.3, Agustus 2014. hal.147-154.ISSN:2338-9460.

Teknologi IoT menawarkan solusi cara hidup yang lebih baik dan mengubah kebiasaan masyarakat dalam peradaban yang lebih modern. Seseorang tidak perlu lagi direpotkan dengan pekerjaan yang semestinya bisa dilimpahkan pada sebuah mesin; karena prinsip pekerjaan monoton semestinya diserahkan/dikerjakan oleh mesin bukan lagi manusia. IoT menciptakan kebutuhan hidup yang lebih praktis, cepat, dan aman; berbeda bila masih menggunakan metode dan teknik kerja konvensional. Terlebih lagi peradaban saat ini telah memasuki era nanotechnology, diaman semua devices telah mengalami perubahan ukuran yang lebih kecil namun kecepatan komputasi yang super cepat dan ramah lingkungan (green technology).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *