PERHELATAN Musyawarah Cabang (MUSCAB) Ke-3 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bekasi Raya mengangkat tema “Revitalisasi Kepemimpinan Dalam melanjutkan Gerakan IMM Bekasi Raya Berkemajuan’’ bertempat di Kampus Universitas Bani Saleh/UBS Kota Bekasi (Rabu 19 Juli 2023M-1 Muharram 1445 H).
Tujuan dari pehelatan Muscab ke-3 IMM Bekasi Raya adalah reformasi kepemimpinan dan merumuskan berbagai rekomendasi dan program kerja untuk Gerakan IMM yang akan datang khususnya di Bekasi Raya. Sebagai bentuk amanah dari kepemimpinan sebelumnya untuk menyampaikan laporan pertanggung jawaban selama satu periode.
Unsur-unsur yang hadir dalam Pembukaan yaitu PDM Kabupaten dan Kota Bekasi, Rektor Universitas Bani Saleh, DPD KNPI Kabupaten Bekasi, DPD IMM Jawa Barat PC IMM Bekasi Raya, Forum Keluarga Alumni IMM. Serta PK dan anggota IMM IBM dan UBS Bekasi, juga 15-20 calon formatur.
Ketua Panitia MUSCAB III, M. Ja’far Shodiq menyampaikan harapannya, MUSCAB dapat mewujudkan pimpinan masa depan IMM Bekasi Raya yang berkemajuan. “Terima kasih kepada peserta, panitia, DPD IMM Jawa Barat, serta PC IMM, PDM Kabupaten dan Kota Bekasi, BAZNAS Kota Bekasi, dan para undangan, serta Rektor UBS yang telah mengizinkan dan menyediakan tempat Muscab ini” ungkap Ja’far.
Sementara itu, Ketua PC IMM, Muhammad Sandi dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam kondisi sesulit apapun menjalankan sebuah perjuangan amar ma’ruf perlu ditegakkan, seperti halnya pelaksanaan MUSCAB Ke-3 IMM Bekasi Raya sebagai amanat dan pertanggung jawaban kepemimpinan periodesasi PC IMM.
“Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kita sanggupi dan semoga berjalan dengan lancar. Kita akan bermusyawarah untuk memilih dan memutuskan kepemimpinan yang selanjutnnya, untuk menjaga kepemimpinan agar kepemimpinan PC IMM Bekasi Raya tidak terputus bahkan tidak mati dalam pergerakan. Perlu kader-kader pahami yaitu apabila sudah masuk ke IMM harus siap berjuang,” tandas Sandi.
Lebih lanjut Sandi mengungkapkan, bahwa di dalam IMM bersiap menghadapi segala tantangan. Pertama, adalah luruskan niat, ikhlas. Kedua, setelah bergabung di IMM seyogyanya berkomitmen, siap berjuang dan tidak lagi pergi atau meninggalkan IMM. Selalu positive thinking, memiliki sifat pemaaf. Dan Ketiga, harus memilik sebuah karya nyata.
“Dalam sebuah oraganisasi, kaidah-kaidah organisasi sangat penting dijalankan, silahkan bermusayawarah dengan baik dan semoga dapat menghadirkan kepemimpinan yang baru yang dapat membawakan dan mengembalikan sejarah pergerakan kita di Bekasi Raya,” harap Sandi.
Sedangkan sambutan Rektor UBS yang diwakili Bidang Kemahasiswaan, Marhakim mengungkapkan, bahwa ada dua hal yang perlu diketahui meskipun Bani Saleh tidak ada embel-embel Muhammadiyahnya. Pertama, UBS setiap kegiatannya selalu mengikuti Tarjih Muhammadiyah. Kedua, dalam penyediaan sarana dan prasarana ini masih jauh dari kata sempurna, fasilitasnya kurang memadai. Sejalan dengan waktu dapat lebih maju sehingga UBS dapat memberikan fasilitas yang layak untuk setiap kegiatan organisasi selanjutnya.
“Di sini ada dua kampus, ya IBM dan UBS ada dua logo dalam spanduk, untuk ke depan UBS selalu terbuka untuk kegiatan organisasi terutama dalam kegiatan Muhammadiyah karena sesuai dengan amanat pendiri kampus UBS, sebenarnya karyawan kampus seharusnya harus berasal dari Muhammadiyah,” papar Marhakim.
Adapun sambutan dari unsur PDM Kota Bekasi yang diwakili Djalu Dwi Putra mengutarakan pelaksanaan MUSCAB IMM menjadi progress yang membangun bukan deskriptif tapi konstruksif. Artinya komitmen, konsitensi dan gerakan anak-anak muda itu harus sesuai dengan karakter Muhammadiyah.
“Inilah kita harapkan untuk ideologi Muhammadiyah, bangun! bangun dari tidur kalian, lakukan gerakan-gerakan, revitalisasi itu kan potensinya adalah bagaimana kita mengevaluasi jadi program-program revital yang memang bisa dilakukan gerakannya untuk mempengaruhi orang lain atau bagaimana IMM Bekasi Raya kemarin dengan program-programnya itu dievalusi lagi, revitalisasi lagi apa yang belum berjalan? Kemudian jika sudah berjalan apa yang perlu diperbarui untuk lebih baik lagi kedepannya untuk sama-sama menjadikan IMM Bekasi Raya berkemajuan,” jelas Djalu.
Konteks berkemajuan artinya bergerak dari satu titik yang kita cintai tidak nyaman dengan kondisi kita saat ini. IMM selain ada dibeberapa kampus Muhammadiyah yang saat ini ada IBM dan Bani Saleh, ini jadi tantangan bagaimana IMM dapat mengibarkan sayap untuk merebut dan berkader di luar kampus Muhammadiyah.
“Kalau Saya liat hari ini, Kita dapat berkumpul dari berbagai kampus di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, Kita dapat mengekspansi IMM ini ke berbagai mahasiswa di kampus lainnya yang berada di Bekasi. Sehingga Persyarikatan Muhammadiyah dapat menjangkau anak-anak mahasiswa di berbagai kampus melalui IMM,” harap Djalu.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sambutan DPD KNPI Kabupaten Bekasi, Sugiarto menyampaikan harapan pada IMM. “IMM dapat menjadi laboratorium untuk mencetak kader-kadernya menjadi pemimpin terbaik, Kita meyakini jika pemuda kita aktivis berkolaborasi dengan enterpreuner akan menjadi kekuatan yang sangat besar, sebab itu, Saya berharap selaku pengurus maupun calon bisa berkontribusi di KNPI Jawa Barat,” ungkap Sugiarto.
Menurut Sugiarto, Muhammadiyah baik dilevel nasional maupun di daerah sering mencetak kader-kader terbaik karena itu perlunya adanya kerja sama dan mengajak kader-kader Muhammadiyah agar bisa menyumbangkan gagasan-gagasan kemajuan. Salah satunya dengan momentum muscab dapat mencetak pemimpin yang terbaik untuk kepemimpinan yang akan datang.
Muscab ke-3 IMM Bekasi Raya secara resmi dibuka Ketua DPD IMM Jawa Barat, Faisal Amin Prawira, dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal yaitu, Pertama, MUSCAB merupakan amanat sesuai ketentuan organisasi. Kedua, menghasilkan suatu keputuan hal yang lebih baik yang dihasilkan PC IMM Bekasi Raya. Ketiga, apabila ada persoalan yang terjadi mengenai kepemimpinan dapat melahirkan solusi yang ma’ruf.
“Termasuk untuk UBS, Kita berharap ke depan ada kader Muhammadiyah yang dapat berproses dan memberikan yang terbaik mengembangkan UBS, IMM pun memiliki kepentingan dan tanggung jawab dalam mengembangkan pendidikan bukan hanya di kampus-kampus Muhammadiyah namun juga kampus-kampus lainnya di Bekasi Raya,” harap Ketua DPD IMM Jawa Barat.
Usai Pembukaan, penulis berkesempatan bersilaturrahim dengan Edi Setiawan yang mewakili PDM Kabupaten Bekasi. Ia mengemukakan bahwa IMM Bekasi Raya mesti mengambil langkah strategis dikancah pergerakaan saat ini, yaitu langkah dimulai dari melakukan program-program kerja yang dibutuhkan mahasiswa baik yang akademis maupun non akademis.
“Masifkan gerakan melalui promosi-promosi di sosmed dari situ mahasiswa lainnya dapat mengenal IMM secara lebih dekat dan dikenalkan secara khalayak umum dengan begitu juga masyarakat akan tahu bahwa kegiatan-kegiatan IMM masuk kedalam program-program yang sifatnya dakwah dan itu juga diperlukan untuk IMM Bekasi Raya,” tukas Edi. (Penulis: Alfadhira Ridho Rosadi
(Sekbid Kewirausahaan PK IMM/Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan IBM Bekasi/Editor: Yoni Haris Setiawan)