GEDUNG Swantantra Wibawa Mukti 1 Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi menjadi saksi sejarah dilaksanakannya prosesi Pengukuhan dan Pelantikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PDM-PDA) Kabupaten Bekasi Periode 2022-2027, Sabtu (5/8/2023) beberapa hari lalu, dengan mengusung tema Memajukan Bekasi, Mencerahkan Jawa Barat.
Pengukuhan dihadiri 200 peserta yang terdiri dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Wawan Dirwanto), PWM Jawa Barat (Syuhada, Iu Rusliana), PDA Jawa Barat (Kurniati), BAZNAS Kabupaten Bekasi (Samsul Bahri), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi (Ani Gustini), PC NU (Atok Romli). Unsur PDM dan PDA Kabupaten Bekasi. Ortom-ortom yang terdiri dari Nasiyatul ‘Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Hizbul Wathon, Tapak Suci, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan tamu undangan.
PWM Jawa Barat, Syuhada membacakan Surat Keputusan, prosesi pengambilan ikrar sekaligus serah terima jabatan PDM Kabupaten Bekasi 2022-2027 dibawah kepemimpinan Bakir Nurhadi sebagai Ketua, Ferryal Abadi (Sekretaris), Achmad Ahyan (Bendahara), Aripin Nurdin (Wakil Ketua Bidang Tabliqh), Mamun Murod (Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM), Harif Fadillah (Wakil Ketua Bidang Pembina Kesehatan Umum), Sutarno (Wakil Ketua Ekonomi), Edi Setiawan (Wakil Ketua Pembinaan Pengkaderan), Nur Muchlisin (Wakil Ketua Bidang Pendidikan Dasar Menengah).
Sedangkan PDA Jawa Barat, Kurniati membacakan Surat Keputusan, prosesi pengambilan ikrar sekaligus serah terima jabatan PDA Kabupaten Bekasi 2022-2027 dibawah kepemimpinan Sarinande Djibran sebagai Ketua, Rahmi Nugrahaningsih, Soewardini, Henny Siti Sundari (Wakil Ketua), Irna Irawati (Sekretaris), Wiwin Laras (Wakil Sekretaris), Ruki Jumarin sebagai Bendahara, Apipi Suzana sebagai Wakil Bendahara dan komposisi kepengurusan lainnya.
Ketua terpilih PDA Kabupaten Bekasi, Sarinande Djibran dalam pidatonya mengungkapkan bahwa PDA dari periode sebelumnya fokus pada infrastuktur dan pengkaderan, maka periode ini konsen pada bidang pendidikan dan kesehatan. Pada bidang pendidikan membangun TK ke-11 secara mandiri. Dengan biaya Aisyiyah sendiri dikumpulin tiap hari, tiap bulan itu Kami bangun di lokasi yang umum tandas Sarinande.
Dengan kekuatan kemandirian inilah yang menjadikan Aisyiyah Kabupaten Bekasi terus bergerak dan berdakwah melalui Majelis Tabligh, Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial. Pemerintah Kabupaten Bekasi dapat mendukung melalui kebijakan-kebijakan programnya pada Aisyiyah. “Aisyiyah bekerja untuk umat, maka itu adalah bakti untuk bangsa dan negara. Jika ‘Aisyiyah bekerja untuk umat Islam maka itu adalah bakti kepada masyarakat, bangsa dan negara Indonesia kita cintai,” tutur Sarinande.
Sementara itu, Ketua PDM Kabupaten Bekasi (2015-2022) Suyatman menyampaikan bahwa walapun berganti kepemimpinan, dalam program ini garis utama adalah berkesinambungan, maka tujuan Muhammadiyah Kabupaten harus melaksanakan minimal ada pelatihan pendidikan, kesehatan, sosial. “Program dan kegiatan yang telah teragendakan Kita kerjakan dan siap jalani dengan semaksimal mungkin,” harap Suyatman.
Adapun, Ketua PDM terpilih periode 2022-2027, Bakir Nurhadi dalam pidatonya menyampaikan sejarah panjang perjalanan eksistensi PDM Kabupaten Bekasi hingga saat ini telah berganti generasi dan kepemimpinan. Pemimpin yang sukses adalah yang mau menciptakan pimpinan baru. Bukti kongkritnya hari ini Kita dilantik menjadi pimpinan papar Bakir.
PWM Jawa Barat, Syuhada menegaskan bahwa ikrar yang telah dibacakan selain tanggung jawab antar manusia, juga sekaligus ini merupakan janji suci kepada Allah Swt. Ini bukan hanya mengangkat organisasi, tetapi diantara itu ada nilai yang sulit kita abaikan karena itu merupakan kebaikan yang dicatat malaikat-malaikat Allah yang melihatnya Kita menjadikan amalan soleh karena akan menjadikan amalan ibadah kita.
Sekretaris terpilih, Ferryal Abadi mengungkapkan bahwa banyak program-program PDM yang dapat disinergikan dengan program-program Pemerintah Daerah, misalnya ada bencana, kesehatan dan program inti muhammadiyah lainnya. Dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat ada program-program yang sifatnya membantu UMKM, pelatihan-pelatihan bagi masyarakat melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat.
“Sudah saatnyat Kita membangun, mengembangkan usaha dalam bidang pendidikan ada SD, pesantren, nanti berusaha SD jadi unggulan, memaksimalkan cabang-cabang punya amal usaha,” harap Ferryal.
Lain halnya dengan Aisyiyah, sejak awal selalu bermitra dengan pemerintah dalam sinergisasi pekerjaan yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Bekasi, misalnya penanganan Stunting (masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi), Ferritin, KDRT di Kabupaten Bekasi. Secara sepesifik lagi dengan Dinas, Gabungan Organisasi Wanita dalam rangka pemberdayanan perempuan.
Selanjutnya, Aisyiyah adalah bagian daripada Muhammadiyah, Aisyiyah melakukan pekerjaan-pekerjaan, program-program yang sifatnya mendampingi masyarakat, membekali masyarakat, mengsupport masyarakat, dan memberikan solusi-solusi terhadap kertimpangan yang ada di masyarakat. Sehingga tidak terjadi kesenjangan yang luar biasa terhadap soal ekonomi, sosial, pendidikan.
“Membangun kader, karena harus ada regenerasi, komitmen-komitmen Aisyiyah harus dilanjutkan harus dilaksanakan oleh generasi penerus yaitu Nasiyatul Aisyiyah, Kita lanjutkan pengkaderan muda di Aisyiyah setelah mereka lebih siap Kita beri tugas-tugas Aisyiyah,” harap Sarinande. (Zakiyah Karomah, Mahasiswa Ilmu Komunikasi IBM Bekasi/Editor: Yoni Haris Setiawan)