RESENSI BUKU DARKNESS

Umum1681 Dilihat

Identitas buku 
Judul buku : Darkness
Pengarang : Kustantiana aris
Tahun terbit : 2020
Penerbit: CV RinMedia
Tebal Halaman: 545
Panjang buku: 20cm
Lebar buku 14cm
Berat buku:

No ISBN: 978-602-489-867-0

Sinopsis Buku 
Baekhyun dan Je A bisa diibaratkan sebagai kutub arah yang berlawanan. Perbedaan itu terlampau jauh hingga membuat Je A berpikir bahwa Baekhyun adalah pria yang tak tersentuh. Hingga semesta berkata lain. Waktu mengungkap kenyataan bahwa ada masa lalu yang kelam yang memaksa baekhyun mengikat Je A dalam sebuah ikatan pernikahan di atas nama kematian.
Bagi Je A kehidupan yang ditinggali Baekhyun seperti neraka dunia yang menakutkan. Dia dipaksa bertahan untuk sebuah perasaan yang tak pernah terbalaskan. Sampai kemudian, tanpa sengaja fakta menyakitkan berhasil dia temukan. Dimana Baekhyun hanya menjadikannya umpan untuk mengungkap teka-teki masa lalu yang tidak pernah terselesaikan.
Masa lalu yang menghantui Baekhyun seperti bayangan yang slalu tinggal meski dalam kegelapan. Luka hati yang digoreskan Baekhyun membuat Je A ingin mundur karena dia sadar bahwa pernikahan yang terjadi tidak akan pernah memiliki masa depan selain kehancuran.
Seperti skenario drama yang penuh dengan kegelapan, akankah Je A Baekhyun tetap bersatu dan menemukan titik terang di akhir cerita untuk sebuah kebahagiaan?

Resensi Buku 
Buku berjudul darkness dengan tema romance dan memiliki tokoh dengan unsur Korea ini bercerita tentang kelamnya kehidupan seorang Byun Baekhyun yang sedang mencari kekasihnya yang hilang selama 3 tahun lamanya, namun setelah sekian lama mencari kekasihnya, Baekhyun bertemu dengan Han Je A, wanita kampung yang tinggal di pesisir Korea, Baekhyun yang bertemu dengan Je A karena sebuah ketidaksengajaan, Je A yang tidak tahu apa-apa dan tidak tahu bagaimana identitas seorang Byun Baekhyun bahkan untuk kehidupan seperti apa yang Baekhyun jalani pun Je A tidak tahu, tapi justru Je A di beri ajakan untuk menikah oleh pria yang di anggapnya konyol, sedangkan Baekhyun yang awalnya menikahi Je A karena warisan kakeknya, berubah setelah tahu bahwa Je A memiliki hubungan dan ada keterkaitan hal yang membuat Baekhyun akhirnya menahan Je A untuk tetap bersamanya. Baekhyun yang terus melanjutkan pencarian tentang kejanggalan hilangnya kekasihnya tersebut dengan terus melibatkan Han Je A, sedangkan Je A yang mengikuti alur atas permainan yang Baekhyun mainkan justru malah menaruh perasaan pada lelaki Byun itu. Bagaimana dengan Je A yang menaruh hati pada Baekhyun, apakah Baekhyun juga akan jatuh cinta kepada Han Je A? Atau, apakah kekasihnya akan pulang dan kembali bersama Baekhyun atau tidak?

Kelebihan Buku 
Cerita yang mengandung banyak kejutan dah hal tak terduga yang membuat pembaca terus penasaran akan cerita ini. Tokoh yang di dalammya sangat kental dengan perannya, hingga banyak hal yang tak terduga yang terjadi pada buku ini, kertasnya yang tebal dan adanya hiasan membuat buku ini menarik untuk dibaca oleh para remaja. Buku ini juga menarik dibaca tidak hanya untuk kalangan yang menyukai Kpop saja, anak remaja pun bisa membacanya apalagi novel ini memiliki alur yang tidak dapat ditebak

Kelemahan Buku
Buku ini memiliki halaman yang terlalu banyak jadi membuat pembaca enggan untuk membacanya. Banyak bahasa kasar yang membuat buku ini cocok untuk dibaca para remaja saja, alurnya ribet dan berliku-liku serta maju dan mundur membuat pembaca harus membacanya berulangkali. Buku yang terlihat tebal membuat orang enggan untuk membaca dan membeli buku tersebut. Halaman yang banyak juga mengacu untuk malas membaca buku ini

Kesimpulan Buku 
Bisa disimpulkan untuk jangan terlalu larut dengan masa lalu yang bahkan tidak bisa kita diam dan tidak melihat bagaimana masa depan. Jangan menunggu orang yang belum tentu pantas untuk kau tunggu, itu hanya akan membuang waktumu (Han Je A). Musuhku bukan dia yang menunjukan kebencian secara gamblang, tapi dia yang tersenyum dihadapanku sembari bersiap menusukku dengan pedang. Jangan menyia-nyiakan orang yang menyayangimu dengan tulus karena mungkin besok ia sudah tiada, dan bisa kita simpulkan bahwa jangan menilai orang terlalu cepat. Belum pernah melihatnya berbuat baik bukan berarti ia jahat dan daun yang kering tidak pernah sengaja meninggalkan ranting. Tapi hembusan angin yang tidak mengijinkan mereka untuk terus bersanding. (Windriani/Mahasiswi Universitas Pelita Bangsa)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *