PENDIDIKAN sekolah dasar merupakan pendidikan menengah. Pada jenjang ini anak tidak hanya diajarkan mempelajari mata pelajaran saja, tetapi anak juga diajarkan untuk menghargai orang lain, anak juga diajarkan untuk mengendalikan emosinya, dan anak diajarkan untuk bersikap baik dalam pergaulan. Namun pada tingkat ini sering terjadi kekerasan antara siswa dengan siswa lain baik berupa perkataan maupun tindakan yang sering disebut dengan bullying atau perundungan.
Bullying adalah perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan mempermalukan orang lain. Bullying dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak dan menimbulkan trauma pada anak. Bentuk-bentuk perundungan di lingkungan sekolah bermacam-macam, antara lain:
1. Bullying fisik, kekerasan ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang melakukan kekerasan fisik terhadap korbannya, seperti memukul, menendang, meninju atau kekerasan fisik lainnya.
2. Verbal bullying, kekerasan ini adalah kekerasan verbal yang menghina atau merendahkan seseorang, seperti makian, hinaan, fitnah dan kata-kata lain yang menyakiti hati korbannya.
3. Rasional bullying, kekerasan ini dilakukan secara berkelompok dengan tujuan untuk mempermalukan korban sekaligus sehingga korban merasa dikucilkan.
4. Prejudicial bullying, kekerasan ini biasanya dilakukan dengan cara menyakiti perasaan sebagian kelompok rentan, contoh sederhananya adalah mengolok-olok cara bicara tertentu atau aksen ras tertentu.
5. Cyber bullying, kekerasan ini biasa dilakukan di jejaring sosial, seperti menyebarkan informasi palsu atau penipuan dan komentar negatif pada postingan seseorang yang dapat menyinggung perasaan korban.
Korban bullying dapat mengalami banyak akibat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, yang dapat berakibat fatal bagi korbannya. Berikut contoh dampak bullying terhadap korban:
1. Ketidaknyamanan korban karena korban sering merasa tertekan oleh lingkungannya
2. Korban merasa harga dirinya rendah karena korban sering menerima kekerasan. dan makian verbal
3. Korban mengalami gangguan jiwa, korban biasanya merasakan rasa cemas berlebihan
4. Korban sulit mengendalikan emosinya
5. Kelainan fisik yang dialami korban bullying secara fisik dapat berupa luka , lebam, dan luka lainnya bahkan luka berat
6. Korban selalu merasa sendirian karena biasanya korban bullying takut berkomunikasi dengan temannya
7. Trauma dan depresi yang menimpa korban, Bisa menyebabkan gangguan jiwa bahkan berujung pada bunuh diri.
Perilaku bullying mempunyai dampak yang banyak, sehingga kita harus mencegah dan memastikan agar tidak terjadi bullying di dunia pendidikan, banyak cara untuk mencegah terjadinya bullying, misalnya :
1. Memberikan pendidikan atau edukasi bullying di sekolah agar anak memahami dan mengerti apa yang dimaksud dengan bullying yang terjadi ketika seorang anak mengalami perundungan
2. Memberikan ruang dan kesempatan kepada anak di sekolah untuk melaporkan apabila anak mengalami kekerasan
3. Menumbuhkan rasa kejujuran dan komunikasi antara anak dan orang tua
4. Membuat program penghentian perundungan di sekolah dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan orang tua
5 .Jaga pertemanan yang baik Baik, hindari pertemanan yang tidak sehat
6 .Menumbuhkan rasa peduli dan menghargai orang lain, yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kejadian perundungan.
Mengenai dampak bullying, kami memahami bahwa kejadian bullying tidak boleh dianggap remeh karena dampaknya sangat besar terhadap tumbuh kembang anak. Pencegahan terhadap kejadian kekerasan tersebut dapat berhasil apabila setiap orang ikut serta dalam pencegahan terjadinya tindakan bullying yang sering terjadi di dunia pendidikan. Oleh karena itu peran serta orang tua, guru, anak dan masyarakat sekitar menjadi penting dalam pencegahan terjadinya kejadian kekerasan pada anak-anak. (Elisabeth Helsa Kurnia, NIM : 132310121, Prodi : PGSD, Universitas Pelita Bangsa)