MELONTAR jumroh di hari pertama kemarin dan hari kedua pada Senin (17/6/2024) sudah dilaksanakan rombongan KBIHU Maulana Azhari dari Kayuringin di Mina. Sejak pukul 03.00 WAS tim berkumpul di pemondokan Mina dan langsung memulai perjalanan sekitar 8km pulang pergi dengan waktu tempuh tiga jam.
Seperti dilaporkan wartawan koranbekasi.id Zulkarnain Alfisyahrin dari Mina hari ini, Senin (17/6/2024), jika pada hari pertama lengkap seluruh rombongan, namun di hari kedua ada beberapa diantaranya yang mengundurkan diri karena sakit. Akhirnya mereka yang tidak bisa pergi di-badalkan. (pengganti) namanya untuk lempar jumroh.
“Ada yang harus di-badalkan karena sakit hari ini. Bahkan ada yang lemas badannya dan hampir pingsan tadi Subuh setelah lempar jumroh kemarin. Mungkin karena dia tidak makan juga sih,” ujar Kepala Rombongan (Karom) KBIHU Maulana Azharo, Ustad Sodikin.
Usai melempar jumroh, seluruh jamaah haji langsung melakukan tahallul (diperbolehkannya atau dibebaskannya seseorang dari pantangan ihram) dengan cara mencukur habis rambut kepala alias botak bagi kaum pria.
Tahallul adalah rukun ibadah haji yang harus dilaksanakan agar ibadahnya sah. Pelaksanaan tahallul dalam haji dilakukan dua kali. Tahallul dilakukan dengan mencukur atau memotong rambut setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji.
Tahallul dilakukan dalam dua tahap, yakni tahallul awal dan tahallul kedua atau tsani. Untuk tahallul awal dilakukan setelah melaksanakan amalan haji atau jemaah selesai melontarkan jumrah aqabah pada hari Nahar di Mina, dan dengan cara mencukur sekurang-kurangnya tiga helai rambut. Dengan terlaksananya tahallul awal, jemaah haji sudah diperbolehkan untuk mengerjakan semua hal yang dilarang pada waktu ihram, seperti memakai wewangian dan mengenakan pakaian biasa.
Setelah menyelesaikan tahallul awal dan serangkaian kegiatan di atas, jemaah haji kemudian melanjutkan ibadah haji dengan pelaksanaan tahallul kedua, yaitu mencukur atau memotong rambut sekurang-kurangnya tiga helai. Setelah tahallul tsani dilaksanakan, maka seluruh perbuatan yang dilarang selama ihram telah dihapuskan, sehingga semuanya kembali ke Mina sebelum matahari terbenam untuk mabit di sana.
Yusuf, salah satu jamaah termuda, 18, dari KBIHU Maulana Azhari menjadi tukang cukur dadakan karena ia memang membawa alat pangkas rambut dari Kota Bekasi.
“Tapi hanya untuk rombongan Maulana Azhari ya,” kata Yusuf sambil menolak dengan halus permintaan cukur rambut jamaah lainnya. (Bersambung)