SEBUAH inisiasi dengan melihat hal yang berkaitan di sektor kebudayaan di Kota Bekasi, maka berdasarkan Riung bersama 3 orang Yusuf, Chiko, Lukman akhirnya menyatukan pandangan untuk membangun lembaga yang bergerak di sosial dan kebudayaan. Kemudian dibawalah gagasan tersebut dalam rapat tujuh orang alumni teater korek Unisma (Universitas Islam 45) Bekasi. Nama Lab Teko diambil sebagai singkatan dari Laboratorium Teater Kreatif Eksperimen Kreatif Organik.
Lab Teko sudah berkiprah di sektor seni pertunjukan (teater) yang aktif berkegiatan di Jakarta sejak 2019. Awal pertunjukan dalam Festival Teater Jakarta Timur (FTJT) dengan membawakan naskah Aduh karya Putu Widjaya.
Sejak itu Lab Teko aktif mengembangkan potensi pegiat kesenian (teter). Setiap tahunnya ikut aktif menyertakan diri melalui FTJT. Pada 2021 Lab Teko membawakan karya berjudul RE karya Akhudiat, 2022 membawakan Aljabar karya Zak Sorga, 2023 membawakan Aduh karya Putu Wijaya, dan 2024 membawakan Orang karya Anton chekov.
Yusuf Nur Rochmat mengatakan bahwa Lab Teko perlu memiliki badan hukum yang sah di negara agar dapat lebih luas lagi dalam mencapai setiap tujuan serta dapat mengembangkan dan menggali potensi seni budaya di masyarakat.
“Tujuan Lab Teko ini adalah mewadahi, menaungi. menjaga kebudayaan Indonesia,” ucap Yusup, Kamis (7/11/2024).
Kerja kebudayaan adalah bagian dari kerja kemanusiaan. Lab Teko hadir dalam kerja-kerja budaya yang kongkrit.
Cikho Agesto mengungkapkan bahwa berlandaskan pada upaya mewadahi, menaungi dan menjaga kebudayaan, Lab Teko mencoba tetap konsisten untuk menghadirkan kesenian di lingkungan masyarakat antroposen untuk menjadi antitesis atas kerusakan moril manusia yang semakin marak.
“Dalam kerja jangka panjang maupun pendek, lab teko akan terus mengupayakan kerja kolaborasi untuk menciptakan pertumbuhan secara bersama antar sesama manusia dan semesta,” ujar Chiko.
Berdasarkan SK kemenkumham NOMOR AHU-0017405.AH.01.04.Tahun 2024 tentang Pengesahan Pendirian Yayasan, Lab Teko dengan format pembina adalah Lukman Hakim dan Diah Wahyu Nuraini. Pengurus lainnya, Yusuf Nur Rochmat (Ketua), Chiko Agesto (Sekretaris), Alicia M ( Bendahara), pengawas Andrean Kaspari dan Dennis Sukma
Para pendiri berharap keberadaan lembaga Ini mampu berkontribusi besar kepada masyarakat khususnya dalam sektor sosial dan kebudayaan. (Yusuf)
