LAUNCHING dan diskusi buku karya Amatullah Basiimah dengan judul “Berdamai dengan Sunyi” digelar pada Kamis, (22/6/2023) di Aula Muzdalifah Islamic Centre, Kota Bekasi. Acara ini dihadiri KH Ahmad Syaikhu selaku Presiden PKS dan Anggota DPR RI, Heri Koswara MA selaku Ketua DPD PKS Kota Bekasi dan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat serta istrinya Nur Indah Harahap, Drajat Kartono selaku Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, dan masih banyak lagi tamu terhormat lainnya.
Walaupun memiliki kondisi yang istimewa tidak membuat Amatullah Basiimah (22) dan keluarga putus asa. Kondisi Tuli yang dideritanya sejak umur 2 tahun membuat ayah dan ibunya, Heri Koswara dan Nur Indah Harahap menerima dengan lapang dada dan menganggapnya sebagai kelebihan. Kelebihan itulah yang membuat Basiimah dapat menebitkan buku “Berdamai Dengan Sunyi”.
Buku “Berdamai Dengan Sunyi” ini menceritakan bagaimana Basiimah menunjukan kemampuannya menjadi Tim Penyusun Mushaf Al-Qur’an Isyarat. Sebagai bukti bahwa anak Tuli juga bisa mengukir prestasi dan berkontribusi untuk negeri. Hingga beranjak dewasa Basiimah mampu mendirikan Rumah Belajar Ibtisamah Mulia sebagai rumah bagi anak-anak istimewa untuk membangun mental dan rasa percara diri serta belajar bahasa difable.
“Saya mencoba membangun sekolah ini, biar saya mau anak-anak ke depan menjadi lebih baik, mendapat akses yang lebih mudah, dan bekerja maupun belajar setara dengan orang-orang dengar. Kami juga mengajarkan bahasa tulis, tidak hanya bahasa isyarat,” ujar Basiimah dengan bahasa isyarat.
Ahmad Syaikhu mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi buku ini dan akan menjadi sebuah kisah bagaimana kesabaran orang tua dalam membesarkan anaknya untuk menuju prestasi. Sehingga walaupun anak memiliki kebutuhan khusus tentu tidak cukup dengan kesabaran biasa-biasa saja. Sehingga buah dari kesabaran itulah yang dapat menghantarkan anak ke gerbang kesuksesan bagi dirinya dan keluarga.
Ia berpesan teruslah berkarya sehingga akan lebih banyak lagi yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Bahwa dengan kondisi kebutuhan khusus masih dapat berkarya dengan kemampuan yang Allah berikan kepada dirinya.
“Dalam buku ini saya kira akan menjadi hidupnya budaya generasi siapapun bisa menulis, siapapun bisa mengabadikan. Mudah-mudahan buku ini bisa menginspirasi kita semuanya,” harap Syaikhu. (Amanda Putri Meidiyani)