SAYA berkunjung ke ber-bagai PAUD/TK se- Bekasi Raya, Kota dan Kabupaten Bekasi. Dari TKIT Adam’s School, TKI Fikrul Akbar di Babelan hingga ke PAUD/TK Baiturrahim dan PAUD/TK Aisiyah di Bekasi Timur, para guru ketika melihat muridnya ada yang marah, sering mengatakan kata ini:
ﻻ تغضب ولك الجنة
“Laa taghdob wa lakal JANNAH”
Artinya:
“Jangan marah bagimu Syurga”
Bukan hanya syurga di akhirat, namun juga kedamaian syurga dunia berupa ketenangan hati sebab mampu menahan gejolak amarah.
Selain dengan berta’awudz (ucapan: A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim) dan berwudhu, amarah dapat diredam dengan mengambil posisi tubuh lebih rendah.
Rasululloh bersabda,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
Apabila kalian marah, dan ia dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Karena dengannya marah bisa hilang.
Adapun jika belum juga hilang, maka berbaringlah
(Shahih, HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782)
Itulah obat, yang tidak setiap orang melaksanakan. Bahkan seringkali bila marah, kita malah bangkit dari posisi duduk.
Atau jika sedang berdiri maka bersiap mengejar yang dimarahi. Baik itu kepada kawan, rekan, bahkan anak maupun pasangan (yang katanya) dicintai.
Diamuk amarah : Merendahlah kawan. Kita pun banyak salah, dan Alloh Maha memaafkan. Stop marah dan redamkan amarah jika marah. Semoga bermanfaat tulisan singkat ini, Barokallohu fiikum.
Hasbunalloh Wani’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’man Natsir. (Al Ustadz Dr Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani SPd MPd Gr, Alumni S3 Doktor PAUD Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung)