JAKARTA, KORANBEKASI.ID – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengingatkan pentingnya masyarakat mempersiapkan calon pemimpin bangsa ke depan. Mengingat makin komplek dan beratnya tantangan ke depan.
Saat menyampaikan Pidato Kebangsaan di depan peserta Muktamar VII dan Silaturahmi Kelurga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII), di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (13/9) malam, Muzani merincikan tantangan yang dihadapi bangsa ke depan, mulai persoalan geo politik global, keterbatasan energi dan pangan, hingga perkembanga tekhnologi yang sangat pesat.
Tantangan yang juga tidak kalah penting, lanjut Muzani, pertumbuhan jumlah penduduk yabg tiap tahun bertambah 1 persen atau 2,7 juta jiwa.
“Ini yang harus dipikirkan setiap pemimpin di tanah air,” tegas Muzani.
Sekjen Partai Gerindra itu mengingatkan, bahwa SDM kita masih rendah, sehingga diperlukan partisipasi masyarakat luas.
“Kita harus bersatu, rukun, dan bergotong royong agar kehidupan bisa terus berjalan,” tutur Muzani.
Terkait hal itu Ahmad Muzani perlunya menyiapkan pemimpin sejak usia dini, sehingga kelak mereka sudah terbiasa menghadapi persoalan-persoalan masyatakat.
Ia berharap prosesi demokrasi yang sudah selesai akan mempercepat proses pembangunan, dan masyarakat sudah harus mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa ke depan.
“Kesadaran untuk menjadi pemimpi harus dibuka seluas-luasnya agar masyarakat siap setiap saat jika dibutuhkan,” ucap Muzani.
Jangan Hanya Jadi Politisi
Sebelumnya Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, selaku Ketua Dewan Pertimbangan KB PII meminta PII agar tidak menyadarkan kadernya hanya menjadi politisi di DPR atau pemerintah.
“Jadilah pengusaha karena itu kehidupan masa depan,” tutur JK.
Jika PII tidak menyiapkan kadernya untuk menjadi pengusaha, JK meminta jangan menyalahkan siapa-siapa jika gedung pencakar langit di Sudirman – Thamrin, Jakarta, dikuasai oleh kelompok lain.
Diakui JK kekacauan politik yang terjadi dalam 10 tahun terakhir dampaknya akan dirasakan hingga 5 tahun ke depan. Namun dengan adanya pemimpin baru hasil Pemilu JK meyakini prospek Indonesia ke depan.
Pembukaan Muktamar VII KB PII itu dihadiri sejumlah tokoh di antaranya Hidayat Nurwahid, Fuad Bawazier, Sofyan Jalil, Suswono, Soetrisno Bachir, para pengurus KB PII, dan seribuan peserta muktamar. (banu)