BEGINILAH keseharian DR Haji Shalih Mangara Sitompul SH MH (SMS), calon anggota DPRD Kota Bekasi, Daerah Pemilihan (Dapil) satu (2) yaitu kecamatan Bekasi Selatan Bekasi Timur.
Hari ini Shalih Mangara dengan ditemani ustadz Anwar Anshori Mahdum, berjalan kaki menelusuri jalan setapak dan gang sempit di Kecamatan Bekasi Selatan, untuk mengetuk pintu- pintu warga.
Dalam perbincangan dengan warga, Shalih Mangara bertanya apakah sudah terdaftar sebagai pemilih atau belum. Pertanyaan itu dinilai penting, sebab jika tak terdaftar sebagai pemilih akan menghabiskan energi uang kurang manfaat.
Untuk mengecek seseorang sudah terdaftar sebagai bisa dicek di HP sendiri dengan memasukkan nomor KTP, akan diketahui apakah yang bersangkutan sudah terdaftar sebagai pemilih dan dimana TPS tempat mencoblos.
Kalau sudah jelas terdaftar sebagai pemilih, perbincangan dilanjut dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya menggunakan hak pilih untuk menentukan anggota DPRD.
Shalih dengan sabar menjelaskan fungsi dan kewenangan sebagai anggota DPRD. Seperti hak bujet, membuat dan menetapkan Peraturan Daerah (Perda).
“Betul DPRD bukan sebagai pengelola anggaran, tapi kewenangan untuk membuat, menyusun, dan menetapkan anggaran adalah kewenangan DPRD lewat penetapan Perda.” katanya menjelaskan.
Disinilah dibutuhkan anggota DPRD yang paham hukum, paham politik, paham sosiologi masyarakat. Tentu banyak yang diperbincangkan. termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, perbaikan infrastruktur dan problem keumatan. Semua didengar, diserap untuk diperjuangkan jika terpilih jadi anggota DPRD.
Hari ini tak kurang dari 20 kepala keluarga yang ditemui. Semua menyambut baik kunjungan Shalih. Mereka sangat serius mendengar penjelasan Shalih dan siap menjadi tim sukses Shalih di lingkungan masing-masing.
Menariknya, ada yang berjanji akan mengajak keluarga, tetangga, besan, teman untuk memilih Shalih Mangara pada hari pemilu nanti, dengan mengatakan; “Kami berusaha agar di setiap TPS kami masing-masing Pak Shalih bisa mendapat minimal 10 suara.”
“Kegiatan itu memang melelahkan. Cara mengetok pintu-pintu rumah warga adalah paling menentukan untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat, ya harus dilakoni,” ujar Shalih Mangara Sitompul. (Imran Nasution)