INSTITUT Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi menggelar Seminar Nasional Edukasi Bahaya Perundungan dan Kekerasan Seksual di Gedung 2 IBM Bekasi Kota Bekasi, Kamis (14/12/2023). Kegiatan yang diawaki para mahasiswa semestar 5 Ilmu Komunikasi IBM Bekasi ini dihadiri hampir seluruh mahasiswa, apalagi nara sumbernya dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Kota Bekasi Novrian dan Kaprodi Ilmu Komunikasi Reni Novia sebagai moderator.
Epen Supendi selaku Wakil Rektor IBM Bekasi yang juga Satgas Perlindungan dan Pelecehan Kekerasan Seksual (PPKS) dalam sambutannya menegaskan bahwa di IBM Bekasi sudah ada Satgas PPKS. “Tentu adanya perlindungan kekerasan seksual ini untuk memberitahu dan mahasiswa harus tahu akan berbagai pencegahan pelecehan dan kekerasan seksual,” ujarnya.
Dalam acara seminar, Novrian mengatakan bahwa ketika bicara kekerasan/bullying pernahkah kita mengaku bersalah? “Kenapa sih sering terjadi kekerasan? Pernahkah kita jadi korban kekerasan? Indonesia sudah meratifikasi undang-undang perlindungan anak, bahwa anak itu sampai usia 18 tahun. Untuk kasus kekerasan butuh dua alat bukti yaitu adanya korban dan hasil visum,” ujarnya.
Di tahun 2014 data kekerasan terhadap anak 105 dan terjadi penurunan di 2015 menjadi 100. Kemudian terjadi peningkatan 2016 menjadi 127 dan meningkat lagi di 2017 menjadi 198. Di tahun 2022 menjadi 127 setelah melonjak setahun sebelumnya 147. Sementara tempat terjadinya bullying adalah tempat keluarga, lingkungan pendidikan, dan lingkungan masyarakat.
“Bully itu dipermalukan, kejadian berulang-ulang. Ada ketidakseimbangan kekuatan dan lainnya. Bentuknya fisik dan teror, ya ada bentuk geng-geng di sekolah yang berakibat jangka panjang,” tegas Novrian. (zas)