Oleh Ustadz Abu Fayadh
GURU memang bukan orang hebat, tapi tidak ada orang hebat tanpa seorang guru !
تواضعوا لمن تعلمون منه
“Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari kalian”. (Umar bin Khattab)
Ki Hajar Dewantara (Tokoh Pendidikan) Berkata; ”Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi kehidupan manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat”.
Dr Moch Natsir (Pendiri Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia/DDII, Pejuang Nasional); ”Kunci perbaikan Pendidikan terletak pada perbaikan kualitas guru. Sedangkan kualitas guru ditentukan oleh “jiwa” sang guru itu sendiri.
“Untuk Saudaraku yang terlanjur jadi Pendidik/Pengajar (Guru/Dosen)”; Kenapa Sang Guru/Dosen awet muda? Karena selalu bekerja dengan penuh kebahagiaan serta ketulusan mendampingi siswa yang dinamis.
Kenapa Sang Guru/Dosen selalu selamat?Karena tiap pagi menyambut anak dan siswa mendoakan “Assalamu’alaikum”.
Kenapa Sang Guru banyak amalannya Karena setiap saat ia dengan ikhlas menginfakkan ilmunya pada siswa.
Kenapa Sang Guru sangat berjasa? Karena kita semua hadir bisa membaca dan menulis serta berprofesi apapun karena jasanya.
Kenapa Sang Guru kelak dijanjikan kebahagiaan oleh-Nya? Karena meski telah wafat ia masih dapat kiriman pahala karena amal jariyah ilmunya yang diamalkan siswanya.
Maka …..Berbahagialah wahai para Guru/Dosen (Pendidik/Pengajar), ibu bapak akan dapat kemuliaan di dunia dan akherat. Dengan syarat kita menjalankan tugas diniati ibadah serta dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing/mendampingi siswa yang diamanahkan pada kita.
Semoga Alloh Subhanahu wa Ta’ala memberikan kesehatan, kesabaran, ketulusan dan keikhlasan bagi kita semua wahai Sang Guru…. Aamiin yaa Robb…
Kemuliaan Guru/Dosen (Pendidik/Pengajar) Dalam Islam.
Hubungan profesi guru/dosen dengan dakwah dan tabligh (pengajaran), merupakan sesuatu yang tidak hanya ditunjukan kepada para Nabi dan Rasul Allah Tabarokta Wa Ta’ala, melainkan juga ditunjukan kepada segenap ummatnya, lebih-lebih para guru/dosen dan pendidik/pengajar.
Diantara keutamaan menjadi guru/dosen atau pendidik/pengajar, adalah:
1. Memiliki sifat iffah (memelihara diri dari minta-minta), yang dihargai dan dihormati kedudukannya oleh Alloh. Dan Alloh perintahkan kepada para aqniya, murid, masyarakat, atau pejabat memberikan perhatian khusus kepada mereka.
“… Mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta….. sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi…” QS. Al-Baqarah (2): 273
2. Alloh Tabarokta Wa Ta’ala memberi balasan untuk guru/pendidik yang mendidik dan mengajarkan kebaikan atau pelajaran yang bermanfaat, sama seperti orang-orang yang melakukannya. Rasululloh ﷺ bersabda:
“ Barangsiapa yang mengunjukkan/mengajarkan kebaikan, pahalanya sama dengan orang yang melakukan kebaikan itu “. (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud dalam Kitab Faidul Qadir, Juz. 6, Hal. 127, Penulis: Al-Imam Al-Manawy Rahimahulloh).
3. Alloh Tabarokta Wa Ta’ala, para Malaikat, penghuni langit dan bumi bershalawat (mendo’akan) para pendidik yang mengajarkan kebaikan. Rasululloh ﷺ bersabda
“ Sesungguhnya Alloh, Malaikat-malaikat-Nya, penghuni langit dan penghuni bumi, hingga semut dalam lubangnya dan ikan dalam lautan, bersholawat (mendo’akan) para pendidik manusia kepada kebaikan “. (Kitab Mukhtarul Hasan Wasshahiih, Penulis: Abdul Baqi’ Shaqar, Hal. 380).
4. Para guru/dosen dan pendidik/pengajar senantiasa akan mendapatkan pahala dari Alloh sebagai imbalan dari hasil pendidikan dan pembinaannya, meskipun dia sudah mati/wafat. Rasululloh ﷺ bersabda:
9“ Sesungguhnya dari antara amal dan kebaikan seorang Mukmin yang tetap dia peroleh pahalanya, walaupun dia sudah wafat, adalah: Ilmu yang diajarkan dan disebarluaskannya; anak yang shaleh yang ditinggalkannya; atau mushaf/pegangan misalkan buku-buku/ al-qur’an/kitab-kitab yang ditinggalkannya; atau masjid yang dibangunnya; atau rumah untuk ibnus sabil yakni anak yatim piatu/panti jompo yang dibangunnya; atau saluran air yang dibuatnya; atau shadaqah yang dikeluarkannya dari harta kekayaannya pada waktu hidupnya (shadaqah jaariyah), itu semua dia akan mendapatkan pahalanya setelah dia wafat “. (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqy dari Aba Hir dalam Kitab Mukhtarul Hasan Wasshahiih, Penulis: Abdul Baqi’ Shaqar, Hal. 381).
Sejalan hadist tersebut, Allah Tabarokta Wa Ta’ala menegaskan dengan firman-Nya sebagai berikut;
“ Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa saja mereka telah kerjakan, dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata “. {QS. Yaasiin (36): 12}.
Selamat Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI yang ke-79 tahun 2024, Profesional Religius dan Berinovasi.
Selamat Hari Guru. Tetap Semangat Wahai Para Guru/Dosen (Pendidik/Pengajar) dimanapun Anda Berada, Barokallohu fiikum. Hasbunalloh wani’mal wakil ni’mal Maula wa’niman natsir.***