JAKARTA, KORANBEKASI.ID – Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) bekerjasama dengan Universitas Islam As Syafi’iyah ( UIA) menyelenggarakan Workshop Jurnalistik Profetik di Kampus l UIA, Jatiwaringin, Kamis-Jumat, 20 – 21 Juli 2023.
Kegiatan dibuka langsung Rektor UIA Dr Masduki Achmad SH didampingi Kepala Penmaru Hayat Zainuri SH, Kepala BAAK Dadun Abdul Kohar, serta Wakil Rektor III Damrah Mamang SH MH. Sementara dari PJMI hadir langsung Ketua Umum H Ismail Lutan didampingi Sekjen W Suratman dan beberapa pengurus inti organisasi.
Dalam sambutannya Masduki mengatakan, pelatihan jurnalistik untuk mahasiswa ini sangat bermanfaat. Apakah nantinya para peserta ingin terjun di dunia jurnalis atau pun tidak. Yang penting setelah mengikuti pelatihan peserta akan mendapatkan ilmu kewartawanan yang diberikan langsung oleh praktisi yang mempunyai pengalaman langsung di lapangan.
“Di era digital dan medsos ini. Yang semua bisa menjadi wartawan. Pengetahuan jurnalistik sangat penting untuk bisa membuat berita atau konten yang disukai masyarakat dan bermanfaat untuk orang banyak. Itulah sebabnya kami (UIA) sangat mengapresiasi kegiatan ini,” ujarnya.
Masduki yang semasa mahasiswa aktif di pergerakan bersama Prof Mahfud MD (kini Menkopolhukam) di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dan pernah juga menjadi pemimpin redaksi sebuah media, merasa sangat prihatin dengan perkembangan media saat ini.
“Ada penelitian yang mempublikasikan sebesar 80 pesen conten berita saat ini adalah bohong belaka. Dan berita bohong itu mampu membangun opini sehingga menjadi kebenaran baru. Ini sangat memprihatinkan. Untuk itulah para wartawan selayaknya dibekali pengetahuan keagamaan agar mampu menyaring berita yang hendak disiarkan. Maka pelatihan jurnalistik profetik, yang melandasi perjuangannya dengan sifat-sifat kenabian (sidik, amanah, fatanah dan tabligh-red) adalah awal yang sangat baik,” tambah Masduki.
Sementra itu Ketua PJMI Ismail Lutan mengatakan, Pelatihan Jurnalistik Profetik ini merupakan salah satu program unggulan yang diselenggarakan organisasinya. Program lain yang juga tengah berlangsung adalah “Sejuta Masjid Sejuta Jurnalis” yang dimulai sejak Februari 2023. Startnya di Masjid Umar bin Khattab Jatinegara, Jakarta. Kemudian di Masjid Nurul Islam, Islamic Center Bekasi dan di sejumlah masjid lainnya.
Selain itu PJMI juga tengah mempersiapkan pelatihan jurnalistik untuk penyandang disabilitas yang bekerjasama dengan organisasi penyandang disabilitas nasional, di Bekasi. Juga Workshop Jurnalis Lingkungan yang bekerjasama dengan NGO internasioanl, Keduataan Besar Amerika di Jakarta, MUI, Komunitas Matpeci (Ciliwung) dan Komunits Kisuci (Cikeas).
“Jadi PJMI bukan semata bergiat pada profesi yang digeluti melainkan juga bidang edukasi. Ini menjadi komitmen pengurus untuk ikut bersama-sama meningkatkan SDM anak-anak bangsa,” tutur Ismail Lutan yang juga Pemimpin Umum parahyangan-post.com ini.
Ketua panitia yang juga Kepala Penmaru UIA Hayat Zainuri SH menjelaskan kegiatan diikuti oleh Pengurus Badan Executive Mahasiswa (BEM) dan Duta Kampus sebanyak 40 orang. Program ini akan bergulir (berkelanjutan) dengan komunitas-komunitas yang berbeda, seperti komunitas siswa SMA-SMK, komunitas remaja masjid dan komunitas santri.
“Duta Kampus adalah corong UIA untuk mensosialisasikan program-program ke pihak luar. Utamanya dalam menjaring minat calon mahasiswa untuk berkuliah di kampus warisan ulama kharismatik KH Abdullah Syafii ini,” tutur Zainuni.
Materi Pelatihan Jurnalsitik Profetik diberikan oleh Mohammad Anthoni mengenai dasar-dasar Jurnalistik Profetik diteruskan oleh W Suratman yang menyampaikan dasar-dasar penulisan serta Rahmat Banu Widodo dengan materi cara membuat berita online, Setyohadi dengan materi Video Journalist. (Banu)