GEDUNG KONI Kota Bekasi kini bermasalah. Pasalnya, tak semua orang lagi bisa leluasa untuk masuk ke gedung tersebut. Jangankan untuk urusan olahraga, untuk buang air kecil dan bahkan shalat pun sudah tak lagi bisa. Hanya pengurus KONI Kota Bekasi yang bisa, di luar itu sama sekali tak bisa.
Dan ini merupakan satu-satunya Gedung KONI di Indonesia yang terkesan eksklusif. Hanya ada di KONI Kota Bekasi.
Sebab, di lantai 1 yang menuju kamar kecil dan tempat shalat sudah dikunci dengan menggunakan finger scan. Artinya, hanya pengurus KONI Kota Bekasi yang sudah di-finger scan yang bisa masuk.
Ruang di lantai 1 yang sudah tak lagi bisa ke luar masuk
Seperti kejadian kemarin, pengurus KONI Kota Bekasi tak bisa masuk karena belum di-finger scan. “Ngaco ini mah pake gini segala,” ujarnya.
Banyak pengurus KONI Kota Bekasi yang mengeluhkan soal tak leluasanya lagi untuk ke luar masuk. “KONI Kota Bekasi kan berurusan dengan 57 cabang olahraga, kebayang gak nanti kalau ada urusan olahraga bagaimana?” tegas rekan yang lain.
Padahal, selama ini siapapun bisa ke luar masuk gedung KONI Kota Bekasi, terutama untuk shalat dan buang air kecil. Kini, KONI Kota Bekasi di bawah kepemimpinan Tri Adhianto yang juga Plt Walikota Bekasi, warga yang bukan pengurus KONI Kota Bekasi sudah tak lagi bisa sekadar menumpang untuk shalat dan buang air kecil.
Bekas lokasi tiang bendera yang sudah dicopot.
Selain tak lagi bisa shalat dan buang air untuk umum, tiang bendera yang selama ini kokoh berdiri di depan gedung KONI Kota Bekasi pun sudah tidak ada lagi.
Ketua Harian KONI Kota Bekasi Agus Irianto mengatakan bahwa untuk masuk bisa saja, yang penting di-finger scan kepada pengurus KONI Kota Bekasi. “Bisa kok, minta bikin akses aja ke Teti atau Iky (pengurus KONI Kota Bekasi),” katanya singkat. (zas)