BANYUMAS, KORANBEKASI.ID – Rombongan Guru Bahasa Inggris SMP dan SMA MBS Zam-zam Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah mengadakan Study Banding ke Sekolah Internasional Kharisma Bangsa Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (1/7/2023). Kurikulum Cambridge memiliki keunggulan yang telah dipercaya dunia sebagai salah satu cara mengembangkan sistem pendidikan termasuk di Indonesia, karena implmentasinya terbukti mampu dapat memenuhi kebutuhan anak didik, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
SMP dan SMA MBS Pondok Pesantren Modern (PPM) Zam-Zam Muhammadiyah Banyumas melakukan sebuah ikhtiyar dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu, sinergi, memacu kemajuan yang berkualitas, produktif dan melakukan pengembangan proses belajar mengajar yang inovatif, maka perlu untuk membangun relasi antar instansi. Itu sebagai media belajar dan bertukar fikiran terkait penerapan kurikulum yang terkenal sejak ratusan tahun silam itu.
Hal ini disampaikan Kepala SMA MBS Zam-Zam, Ustadz Pandi Yusron, B.Sh. M.H saat melakukan kegiatan study banding ke Kharisma Bangsa School, sebuah sekolah internasional di Kota Tangerang Selatan, Banten. Kegiatan dilakukan oleh Tim yang terdiri dari Kepala SMP Ustadzah Evy Nurhidayati, S.Pd., dan kepala SMA, Ustadz Pandi Yusron, B.Sh. M.H serta sepuluh guru bahasa Inggris di MBS Zam-Zam.
“Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah tindak lanjut, setelah sebelumnya mengadakan kerja sama dengan dengan Cambridge University Press And Assessment untuk menjadi Cambridge University Educational Partner. Langkah terkini, kami melakukan study banding ke Kharisma Bangsa School, sebuah sekolah internasional yang mengadopsi kurikulum pendidikan Cambridge (Cambridge Assessment International Education/ Cambridge Internasional),” terang Ustadz Pandi.
Dalam kunjungan sehari itu, tim dari MBS Zam-Zam atau Pondok Pesantren Modern (PPM) Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok diterima dengan ramah dan penuh keakraban oleh Kepala SMA dan wakil Kepala SMP, Humas serta perwakilan pendidik dari sekolah Internasional Kharisma Bangsa. Dalam sambutan Kepala SMA MBS Zam-Zam, Ustadz Pandi menyampaikan maksud dan tujuannya, kemudian dari pihak Kharisma Bangsa yang disampaikan Kepala SMA Kharisma Bangsa School, Imam Husnan Nugroho, M.Pd.
Seusainya dilanjutkan sesi tanya jawab dan peninjuan langsung ke sejumlah kelas baik tingkat SMP dan SMA sekaligus berinteraksi dengan perwakilan siswa yang tengah mengikuti KBM di kelas sekolah international tersebut. Atas kepercaryaan itu, Kepala SMA Kharisma Bangsa, Imam menyapaikan tahmid dan syukur karena almamaternya dijadikan tempat study banding oleh MBS Zam-Zam.
“Alhamdulillah kami dipercaya sebagai tempat untuk study banding oleh MBS Zam-Zam dari Banyumas, Jawa Tengah. Jauh-jauh mereka datang ke sini untuk belajar tentang implementasi kurikulum pendidikan Cambridge di sekolah, terutama tentang Bahasa Inggris. Semoga yang menjadi tujuan teman-teman ini tercapai dan kami bisa membantu untuk pelaksanaan kurikulum cambridge ini,” kata Imam Nugroho.
Dijelaskan Imam, bahwa Kharisma Bangsa yang beralamat di Jalan Terbang Layang No.21, Pd. Cabe Udik, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15418 menjalankan Kurikulum Cambridge sudah cukup lama, yakni 2017. Di awal pelaksanaan sudah pasti ada hambatan-hambatan.
“Seberat apapun hambatan itu, harus dikerjakan bersama-sama. Artinya kalau ada komitmen bersama untuk menjalankan kurikulum itu, saya yakin hambatan-hambatan tadi akan bisa diatasi. Sehingga MBS Zam-Zam bisa menjadi sekolah yang lebih maju lagi, baik di bidang Bahasa Inggrisnya maupun di bidang yang lain. Insya Allah,” urainya memotivasi.
Rombongan MBS Zam-Zam dalam kesempatan ini melihat langsung proses pembelajaran sekaligus situasi ruang kelas dengan kelengkapan fasilitasnya, hanyut dalam kekaguman. Tim dikawal langsung oleh Kepala SMA, didampingi Fitriani Rajab (humas), Natasya Alfiani, Kusworo Aris Prasetiyo, Muhammad Agustiuddin (selaku Wakil Kepala SMP dan tenaga pendidik) serta Angel Ilaw Aguirre III (Licensed Professional Teacher).
Tampak di ruang kelas siswa putra dan putri dipisah, jumlah siswa di tiap kelas yang sangat terbatas, jumlah mapelnya cukup simple, kebersihan di segala sudut almamater yang terawat serta peraga pendidikan dengan alat serba canggih serta bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pembelajaran. (Hamidin/Tarqum).