MACETNYA air bersih di Perusahaan Tirta Patriot Kota Bekasi dan Bhagasasi Kabupaten Bekasi dari mulai Rabu hingga sekarang Jumat (15/9/2023), membuat depot air isi ulang di wilayah setempat ramai pembeli.
Salah satunya depot air isi ulang yang berada di wilayah Babelan, yang sejak kemarin mengalami peningkatan penjualan dua kali lipat. Bahkan pemilik usaha ini mengatakan ada pembeli yang datang dengan membawa mobil agar dapat mengangkut air lebih banyak.
“Dari mulai kemarin pelanggan sudah ramai yang datang. Biasanya kejual paling banyak 100 galon, sekarang bisa 200 galon lebih,” kata Ahmad saat diwawancarai pada Jumat (15/9/23).
“Bahkan sampai ada yang beli galon bawa mobil, supaya angkut airnya lebih banyak,” sambungnya.
Ia juga menambahkan bahwa pembeli ini mayoritas warga perumahan, yang memang hampir semuanya berlangganan air di PDAM.
“Rata-rata warga perumahan yang datang. Mereka beli air untuk mencuci pakaian, piring. Pokoknya untuk kebutuhan sehari-hari karena air dari PDAM lagi macet,” ucapnya.
Memang, konsumen air isi galon ini cukup luas hingga menjangkau Kebalen dan Kampung Kedaung.
Sementara itu, di sisi lain warga sekitar mulai resah dengan macetnya air PDAM ini. Karena dianggap mengganggu aktivitas sehari-hari. “Berharap banget air PDAM kembali normal. Supaya nggak harus beli air isi ulang terus untuk mandi dan kebutuhan lain,” kata Eni, salah satu warga Babelan yang sedang membeli air isi ulang. “Karena kita, kan, juga bayar perbulannya kayak biasa,” sambungnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh warga Perumahan Panjibuwono City Jl Pertamina Raya Kedaung, Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Seperti yang dikatakan Rizal, satpam di perumahan tersebut.
“Hampir semua warga di sini pakai PAM. Keluhannya banyak. Dari kemarin saya dengar banyak ibu-ibu ngeluh air PAM mati,” katanya.
Hal ini pun dibenarkan oleh salah satu warga perumahan. “Iya, air PAM-nya kotor, bau. Keruh gitu. Alasannya, sih, karena kena limbah. Ini udah yang ketiga kalinya kejadian seperti ini,” kata Ibu Diah.
“Depot air isi ulang sampai laku keras saya lihat,” sambungnya. (Nopita, Mahasiswi STAI At-Taqwa Bekasi).