Solidaritas Pemuda Tarakan Adakan Dialog Ilmiah untuk Bangun Karakter Generasi Muda yang Religius

Umum1619 Dilihat

TARAKAN, KORANBEKASI.ID – Solidaritas Pemuda Tarakan Menggelar Maulid Nabi SAW sekaligus dialog ilmiah dengan tema “Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW untuk Membangun Karakter Generasi Muda yang Religius”. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah makan Pondok Lesehan Kampung Bugis, Sabtu (14/10/2023) lalu.

Turut dihadiri puluhan orang, mulai dari Ketua Lembaga Adat Tidung Kota Tarakan Abdul Wahab, Mahasiswa Paguyuban, ibu-ibu Majelis Taklim, Organisasi ekstrak maupun intra, Tokoh agama serta Tokoh masyarakat.

Ketua Panitia Pelaksana, Usman Taufan mengucapkan terima kasih kepada teman-teman panitia karena telah bekerja sama sehingga acara tersebut berjalan lancar.

“Saya berharap teman-teman yang hadir bisa menyimak ceramah yang disampaikan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad”, kata Usman dalam keterangan persnya yang diterima, Senin (16/10/2023).

Sementara itu, Ketua Solidaritas Pemuda Tarakan Ibnu prayudo, mengajak semua yang hadir bisa mencontoh dan mengikuti suri tauladan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Karena Nabi Muhammad SAW adalah Rasul utusan Allah SWT yang memiliki akhlak dan sifat mulia sebagaimana tercermin dalam perilaku sehari-hari beliau.

“Semoga kita semua bisa mengikuti sifat keteladanan beliau nabi Muhammad SAW
dalam kehidupan kita sehari-hari, mungkin kita bisa mencontoh dari hal-hal kecil yang biasa beliau lakukan dengan harapan kita mendapat ridho Allah SWT,” ucapnya

Kemudian Ustad Fadli Dalila dalam ceramahnya menceritakan tentang kisah Nabi Muhammad SAW. Ia menyampaikan Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT sekaligus menjadi suri tauladan bagi umatnya.

Ia menjelaskan, seluruh ucapan perbuatan dan sikap beliau menjadi sumber ajaran Islam yang dapat menuntun umat Islam ke dalam kebaikan, baik itu dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan hubungan dengan umat selain agama Islam.

“Mari kita aplikasikan hal-hal yang kecil seperti yang dilakukan Nabi Muhammad dalam kehidupan kita sehari-hari, ” ujarnya.

Ia juga mengatakan, cara umat agar bisa mengambil hikmat dari maulid nabi yaitu suri tauladan yang baik bagi orang-orang yang mengharapkan Rahmat dari Allah SWT hingga akhir hari kiamat dan juga banyak mengingat kepada Allah SWT.

“Kesimpulannya bagaimana kita bisa mencontoh akhlak Nabi, lihat Nabi Muhammad SAW karena di Al-Qur’an dikatakan di dalam diri Nabi Muhammad SAW itu, terdapat suri tauladan yang baik bagi orang yang betul-betul ingin mendapatkan rahmat,” tuturnya.

Dikatakan Fadli, maka itu apabila semua umatnya bisa mengikuti suri tauladan Nabi Muhammad SAW, niscaya ia akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Salah satu contoh kecilnya adalah berwudhu sebelum tidur, sebab Nabi Muhammad SAW mengataka, siapa yang sebelum tidur berwudhu dan berdoa. Maka Allah SWT akan memberikan malaikat di sampingnya untuk menjaga tidurnya. Selain itu setiap bolak-balik ketika kita tidur maka malaikat akan berdoa kepada Allah meminta agar diampuni dosanya sampai terbangun tidurnya.

Menurut Fadli, kebiasaan masyarakat sekarang sebelum tidur bukannya berwudhu dan berdoa, tetapi malah asyik melihat handphone dengan membuka media sosial maupun yang lain sebagainya. Hal itu menurutnya, tidak dilarang walau begitu, seorang hamba harus tetap mengingat kepada Allah SWT dan tidak boleh sampai terlena.

“Rata-rata orang sekarang itu, tidak langsung tidur dan tidak berwudhu tapi malah nonton Facebook, Tik Tok dan segala macam. Namun itu tidak masalah, karena itu adalah urusan dunia tapi minimal, sebelum tidur kita tetap mengingat Allah SWT. Karena kita tidak akan pernah tahu, dan mana tahu pada saat kita tidur itu adalah nafas terakhir kita. Maka itulah, pentingnya mengikuti suri tauladan Nabi Muhammad SAW,” tutupnya.
(Lina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *