Ucare Indonesia Milad Ketujuh Serta Launching Program Baru

Umum675 Dilihat

UCARE Indonesia mengadakan milad ketujuh, Kamis (31/10/2024) di Graha Hartika, Jl Kemakmuran Kota Bekasi. Selain itu hadir juga mewakili Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, Ust Lukman Hakim selaku Sekretaris MUI Kota Bekasi.

Shabrina selaku ketua pelaksana mengungkapkan rasa syukur karena Ucare Indonesia sudah berusia tujuh tahun. Untuk persiapan acara ini sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Acara ini juga melibatkan banyak pihak sehingga tidak ada kendala yang berarti.

Ia juga mengatakan kendala-kendala yang terjadi saat persiapan, seperti perubahan tema dan segi teknis lainnya. “Untuk kesulitan ataupun hambatan yang dialami pastinya ada dan selama masa persiapan sempat terjadi perubahan dari segi tema, mungkin dari segi teknis, dari hambatan hambatan itu kita terus belajar dan kita perbaiki dan saling mengkoordinasikan satu sama lain sehingga tidak ada miskomunikasi, dan alhamdulillah hambatan hambatan itu sudah teratasi,” ujarnya.

Sekitar 160 sampai 190 tamu undangan hadir diacara milad tersebut. Diantaranya, Pemerintah Kota Bekasi, Dinsos, dan Pj Walikota yang diwakili Nasroh Dwiprana. Baznas Jawa Barat dan Kota Bekasi, juga Kemenag Bekasi turut hadir diacara tersebut. Acara milad ini juga menjadi bagian dari launching program 1000 Cipta Karya dan Kampung Hijau Mandiri.

“Dari launching program ini bisa berjalan dan juga bisa memberi manfaat tidak hanya untuk kita tapi juga untuk masyarakat sekitar, InsyaAllah mungkin bisa membantu mengurangi masalah masalah di Kota Bekasi khususnya seperti pengangguran gitu. Dan juga harapannya dari milad ini Ucare Indonesia bisa terus konsisten dan  istiqomah dan bisa berbagi kepada sesama,” tambahnya.

Ust Lukman Hakim selaku Sekretaris MUI Kota Bekasi mengatakan dalam wawancaranya, zakat perannya adalah memberikan kesejahteraan, mendekatkan hubungan antara orang kaya dengan yang miskin. Pengelola zakat itu harus sesuai dengan sar’i, tepat sasaran dan mengetahui hal-hal yang diprioritaskan untuk menerima zakat.

“Yang paling penting adalah para ahli atau muzaki itu percaya sama pengelola zakat, maka harus digarap dengan profesional, kalau lembaga zakat dikelola dengan profesional maka muzaki yg menerima zakat akan percaya, dari situlah pengumpul zakat itu mendapatkan satu kepercayaan sehingga orang bisa memakai lembaga itu, karena percaya dengan lembaga itu,” tambahnya. (Syauqi, SMK Tamhar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *