SALING klaim kemenangan. Itulah yang terjadi di Pilkada Kota Bekasi 2024. Di satu sisi, kubu pasangan nomor urut 1 Heri Koswara – Sholihin merasa menang, namun di sisi lain nomor urut 3 Tri Adhianto – Harris Bobihoe pun unggul tipis dari dua pasangan lainnya.
Heri Koswara-Sholihin mengklaim kemenangan dengan perolehan 48,68 persen suara berdasarkan hitung cepat internal tim pemenangan mereka. “Kami melakukan penghitungan real count, dan alhamdulillah angka-angka kemenangan yang muncul, pasangan Heri-Sholihin 48,68 persen,” kata Ketua Tim Pemenangan Heri-Sholihin, Affanda Kristaldy di Posko Pemenangan di Kalimalang, Kota Bekasi, Rabu (27/11/2024).
Klaim ini didasarkan pada hasil real count internal yang merujuk pada data formulir C1 dari 3.371 tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Bekasi. 0Berdasarkan hasil tersebut, pasangan calon nomor urut 3, Tri Adhianto-Abdul Haris Bobihoe, meraih 46,74 persen suara. Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Uu Saiful Mikdar-Nurul Sumarheni, memperoleh 4,58 persen suara.
Sementara Juru Bicara Tri-Bobihoe, Ahmad Faisyal menekankan pentingnya seluruh elemen pendukung untuk menjaga dan mengawal suara di tempat pemungutan suara (TPS) hingga proses rekapitulasi selesai secara resmi.
“Kita tidak boleh lengah meskipun unggul versi realcount yang kami himpun. Pastikan setiap dokumen dan berita acara TPS dicatat dengan baik, dan jika ada kejanggalan segera laporkan ke tim hukum. Suara masyarakat adalah amanah yang harus kita jaga dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
“Kemenangan sementara ini adalah langkah awal menuju perubahan yang lebih baik untuk Kota Bekasi. Mari kita kawal suara ini hingga akhir demi masa depan kota yang semakin nyaman dan sejahtera,” tutup Faisal.
Tri-Bobihoe mengumumkan keunggulannya dalam Pilkada Kota Bekasi 2024 dengan perolehan suara mencapai 48 persen berdasarkan hasil real count yang telah masuk 99 persen.
Namun, berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Tri-Bobihoe unggul tipis dengan 46,84%. Sementara rival mereka, Heri Koswara – Sholihin dengan 46,45% dan Uu Saeful Mikdar – Nurul hanya 6,71%.
“Karena keunggulan Tri – Haris masih dalam batas margin of error, bahkan kurang dari 1%, tepatnya 0,39%, maka belum bisa dibilang pemenangnya siapa. Bisa Tri – Haris, bisa juga Heri – Sholihin. Yang pasti, bukan Uu – Nurul yang jauh dibawah kedua paslon tersebut,” katanya.
Dalam kontek itulah, kata Khotib, guna memastikan pemenangnya, sebaiknya menunggu hasil resmi KPU Kota Bekasi. Meskipun, dari pengalaman LSI Denny JA melakukan ratusan kali hitung cepat baik Pilkada maupun Pilpres, tak pernah meleset sekalipun, sejauh dalam margin of error 1%.
“Nah, masalahnya, dalam kontek Kota Bekasi, kita belum berani mengumumkan siapa pemenangnya, karena belum keluar dari margin of error. Untuk itu, ada baiknya semua pihak bersabar menunggu hasil resmi KPUD sebagai panduan final,” katanya. (Tim Liputan)