TERIKNYA matahari di ibukota Jakarta pada Jumat (26/5/2023) mencapai suhu 37° celcius. Panasnya matahari membuat para warga mengeluh akan kondisi tersebut.
Akibat panasnya di siang hari membuat para warga jarang keluar rumah. Suhu panas ini mengakibatkan perkembangbiakan nyamuk semakin banyak. Sinar matahari terasa sangat panas akibat proses yang disebut reaksi fusi nuklir.
Akibat sinar matahari membuat kulit menjadi terbakar karena tidak memakai perlindungan uv/body lotion untuk melindungi kulit. Suhu panas yang terjadi beberapa hari belakangan ini juga membuat warga kekeringan air untuk kebutuhan sehari-harinya.
Meski tidak bisa disebut gelombang
panas, disebutkan bahwa wajar jika Indonesia kini mengalami cuaca panas. Sebab, sekarang negara sudah memasuki musim kemarau yang diprediksi akan berlanjut cukup lama. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak cuaca panas antara lain minum air yang banyak jangan menunggu haus. Kemudian hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung. (Fatimah Zahra)