FORSILAT (Forum Silaturahmi Perguruan Silat) yang digagas dan diketuai Kepala Dinas Pemudan dan Olahraga (Kadispora) Pemerintah Kota Bekasi Zarkasih adalah organisasi liar dan tidak pernah ada di tubuh PB IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Karenanya, Pengcab IPSI Kota Bekasi agar secepatnya melayangkan surat protes atas keberadaan Forsilat ke Pengda IPSI Jawa Barat dengan tembusannya kepada PB IPSI.
“Apa itu kok aneh namanya. Saya belum pernah dengar nama itu. Forsilat itu liar, saya minta agar segera dilaporkan ke IPSI Jabar dan tembusannya ke kami (PB IPSI),” tegas Wakil Ketua PB IPSI HM Siddiq SP kepada koranbekasi.id, Selasa (4/7/2023).
Menurutnya, sampai saat ini tidak ada sempalan organisasi IPSI yang mengatasnamakan nama di luar IPSI. Karena IPSI masih rukun-rukun saja. Adapun Persilat (Persekutuan Silat Antarbangsa) adalah nama organisasi silat dunia. Selain itu tidak ada.
“Jadi harus segera ditindaklanjuti. Siapapun yang menggunakan nama Forsilat adalah liar dan nama itu tidak terdaftar di KONI. Kalau di Kormi kenapa juga mereka bisa kirim atlet,” tegasnya.
Seperti diketahui, Forsilat muncul ke permukaan setelah mengirim tim silat Kota Bekasi ke Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jabar tanpa sepengetahuan Pengcab IPSI Kota Bekasi.
“Untuk atlet POPDA yang berangkat bukan melalui IPSI Kota Bekasi. Tapi itu ketentuannya Kadispora menggunakan bendera “FORSILAT” dan tanpa ada info apapun ke IPSI Kota Bekasi. Ya, sulit dijelaskan kalau sudah urusan dengan kepentingan, apalagi Ketua Umum FORSILAT kan pak Kadispora,” ujar Sekum Pengcab IPSI Kota Bekasi, Yulia.
Padahal, lanjut Yulia, sudah banyak agenda yang dijalankan Pengcab IPSI Kota Bekasi. Antara lain mengirim atlet ke Kejurda Jabar, O2SN tingkst SD, SMP, SMA dan SMK. “Entah dimana salahnya ini kita organisasi IPSI. Kemarin Kejurda Jabar tingkat remaja IPSI yang kirim. Biaya urunan tiap perguruan yang atletnya turun. Bingung saya juga. Padahal pejabat publik,” tegasnya. (zas)