FKUB Kota Bekasi Terima Kunjungan FKUB Indramayu

Umum1578 Dilihat

FORUM Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi menerima kunjungan dari FKUB Kabupaten Indramayu, Rabu (4/12/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk berdiskusi tentang tantangan dan strategi dalam memelihara kerukunan umat beragama di masing-masing daerah. Kehadiran FKUB Indramayu menjadi momen penting untuk saling berbagi pengalaman, khususnya dalam menyelesaikan permasalahan sosial dan keagamaan.

Sekretaris FKUB Kota Bekasi, Buya Hasnul Kholid Pasaribu dalam sambutannya mengungkapkan perbedaan signifikan antara kondisi sosial di Kota Bekasi dan Kabupaten Indramayu. Meski demikian, keduanya menghadapi tantangan serupa dalam membangun kerukunan antar umat beragama. Kota Bekasi, yang dihuni sekitar 2,8 juta jiwa, memiliki tingkat keberagaman yang lebih kompleks dibandingkan dengan Indramayu yang populasinya lebih kecil.

“Meskipun kondisi sosial di Bekasi dan Indramayu berbeda, keduanya memiliki tantangan serupa dalam membangun kerukunan antar umat beragama,” ujar Buya Hasnul.

H Hasbiallah, perwakilan dari Kementerian Agama, memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja FKUB Kota Bekasi dalam menjaga kerukunan umat beragama. Ia menekankan bahwa Kota Bekasi menjadi contoh nyata keberagaman di Indonesia, dengan lebih dari tiga juta jiwa yang terdiri dari berbagai ras, suku, dan agama, hidup berdampingan secara damai.

“Alhamdulillah, kami sangat mengapresiasi kinerja FKUB Kota Bekasi yang terus bekerja keras menjaga kerukunan umat beragama. Kerja sama dengan FKUB merupakan kemitraan yang sangat baik, terutama dalam mendukung berbagai program Kementerian Agama,” ujarnya.

Ia juga berharap agar Kota Bekasi dapat terus memperbaiki diri dan meraih peringkat pertama di Indonesia dalam hal kerukunan umat beragama.

“Semoga dengan memperkuat sinergi antara FKUB, Kesbangpol, dan seluruh elemen masyarakat, Kota Bekasi dapat meraih peringkat pertama dalam kerukunan umat beragama,” tambahnya.

Ketua FKUB Kota Bekasi, H Abdul Manan mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan FKUB Indramayu yang memilih Kota Bekasi sebagai tempat untuk kunjungan kerja dan berdiskusi. Ia menekankan, meskipun Kota Bekasi telah mengalami banyak perkembangan positif dalam menjaga kerukunan, tantangan tetap ada, terutama dalam menghadapi keberagaman yang ada.

“Kami sangat mengapresiasi kunjungan FKUB Indramayu. Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk memperkuat kerja sama antar FKUB di berbagai daerah,” kata Abdul Manan.

Wakil Ketua FKUB Kabupaten Indramayu H Ali Nur Hidayat menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan untuk melakukan studi tiru di FKUB Kota Bekasi. Kehadiran mereka, yang juga didampingi 12 perwakilan dari Kesbangpol Kabupaten Indramayu, bertujuan untuk mempelajari lebih dalam tentang cara menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Kota Bekasi.

“Kami merasa beruntung bisa belajar langsung dari pengalaman FKUB Kota Bekasi. Program-program di Kota Bekasi patut dicontoh dan diadaptasi di daerah kami,” ujar Ali Nur Hidayat.

Sementara itu, Nesan Sujana, Kepala Kesbangpol Kota Bekasi memberikan penjelasan mengenai APBD Kota Bekasi dan alokasi dana untuk FKUB. Pada tahun ini, APBD Kota Bekasi tercatat sebesar Rp6,3 triliun, dengan realisasi anggaran mencapai Rp5,9 triliun. Meskipun ada sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, kondisi ini masih lebih baik.

“Setiap tahun, FKUB Kota Bekasi menerima bantuan sebesar Rp2 miliar, sedangkan MUI Kota Bekasi mendapatkan bantuan lebih besar, yaitu Rp3 miliar. Untuk MUI kecamatan, dana yang diberikan sekitar Rl50 juta per kecamatan,” jelas Nesan.

Ia juga menjelaskan bahwa FKUB mengajukan dana bantuan melalui proposal yang disesuaikan dengan program-program yang direncanakan setiap tahunnya.

“Bantuan tersebut sangat membantu dalam menjalankan program-program kerukunan umat beragama, baik di tingkat kota maupun kecamatan,” tambahnya.

Dengan adanya kunjungan ini, FKUB Kota Bekasi dan FKUB Kabupaten Indramayu berharap dapat terus mempererat kerja sama dan berbagi pengalaman dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama. Semangat kebersamaan dan kolaborasi antar daerah diharapkan dapat meningkatkan kualitas program kerukunan, sehingga Indonesia yang lebih harmonis dapat terwujud, meskipun penuh dengan keberagaman. (Meylani, Dahlia Nur Alawiyah, SMKN 65 Jakarta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *