Air Limbah Ganggu Pasokan PDAM Bekasi ke Pelanggan

Umum1860 Dilihat

AIR Kali Kota Bekasi saat ini kembali tercemar dikarenakan limbah industri. Pencemaran ini mengakibatkan terganggunya pasokan air di instalasi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota dan Kabupaten Bekasi. Kondisi air kali sangat bau, berwarna hitam, selain itu air pun terlihat menyurut.

Aliran sungai ini juga terhubung dengan Kali Cikeas dan Cileungsi yang juga mengeluarkan bau yang tidak sedap dan menusuk hidung. Warga juga merasa tidak nyaman dengan adanya bau yang disebabkan kali tersebut dan juga menganggu kenyamanan warga dan ekosistem ikan di dalam air.

Menurut Hasannudin sebagai Kepala Cabang air PDAM Harapan Baru, air kali  disebabkan adanya limbah yang masuk ke dalam kali tersebut, bukan karena pergantian musim yang menyebabkan air kali ini menjadi susut.

“Kemarin itu memang sempat tidak produksi selama dua hari, itu disebabkan karena Kali Bekasi tercemar oleh limbah, proses Kali Bekasi ini juga sudah mulai membaik itu juga berkat Plt Walikota Bekasi bapak Tri Adhianto bersama direksi, di situ juga ada bapak Imam selaku direktur utama, beliau juga turun langsung ke pelanggan tiap tangki,” tegas Hasan.

“Para warga pasti komplain, tapi bukan dibilang complain lebih tepatnya mereka hanya ingin mencari tahu akibat dari keruh dan baunya kali ini tuh disebabkan karena terjadinya seperti apa, dan kita menjelaskan mereka juga memahami apa yang kita jelaskan ke para warga,” lanjutnya

Hasan juga belum mengetahui dari mana asalnya limbah ini. Masalah ini sudah jelas sedang ditindak lanjuti, tetapi masih belum tahu kapan masalah datangnya limbah ini terpecahkan, karena masih belum ada informasi lebih lanjut lagi. Masalah ini sedang ditangani dan diselidiki.

Tak hanya itu, pencemaran juga mengganggu pasokan air bersih milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Patriot Kota Bekasi yang diketahui mengambil air baku dari Kali Bekasi. Hal ini juga dikarenakan sanksi yang diberikan dinilai terlalu ringan, sehingga tak memberi efek jera bagi pelaku pencemaran.

“Mungkin bukan hanya saya saja yang merasa tidak nyaman dengan adanya bau yang tidak sedap di kali ini, tapi pelanggan saya juga merasa tidak nyaman dengan bau kali tersebut, karena baunya memang sangat menganggu para warga sekitar, dan airnya yang saya gunakan juga udah mulai keruh juga,” ujar Anto, warga sekitar.
( lija, ahmad )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *