KARANG Taruna Jatibening serta LPM Kelurahan Jatibening bekerja sama dengan Disparbud Kota Bekasi mengadakan acara tahunan ‘Gebyar Jatibening Berbudaya dan Bershalawat’, Jumat (15/9/2023) di Halaman Kantor Kelurahan Jatibening Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.
Gebyar Jatibening merupakan acara tahunan yang sudah dilaksanakan dari tahun 2019. Tujuan mengadakan acara tersebut guna melestarikan dan mempertahankan budaya lokal di era Gen-Z.
“Karena di zaman sekarang anak muda lebih suka pegang gadget, jadi kita berusaha mempertahankan dan mengenalkan budaya lokal kepada mereka biar tetap terjaga dan tidak terlupakan,” ucap Saiful selaku Ketua Karang Taruna Jatibening.
Gebyar Jatibening memeriahkan kegiatan dengan menyelenggarakan berbagai acara, mulai dari Karnaval Budaya, Pentas Seni, Santunan Anak Yatim, Bazar UMKM, Lomba Tari Tradisional tingkat SD, Pelayanan Publik, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, serta adanya Hiburan Rakyat.
Saiful juga mengungkapkan, Gebyar Budaya pertama Karang Taruna tentu tak lepas dari proses yang panjang untuk bisa menyelenggarakannya hingga sampai menjadi agenda tahunan.
“Prosesnya memang panjang itu berjuangnya, dulu anggota kita patungan untuk menyelenggarakan acara. Karena memang teman-teman sepakat untuk mempertahankan budaya, kalau bukan kita anak muda siapa lagi. Jadi kita terus berjuang dan mengharapkan pemerintah itu sigap dengan pemuda untuk memfasilitasi kegiatan kepemudaan,” katanya.
Namun proses dari perjuangan itu terbayarkan sudah, Gebyar Budaya yang diselenggarakan oleh Karang Taruna Jatibening kini dijadikan agenda tahunan oleh Disparbud Kota Bekasi agar menjadi contoh bagi Karang Taruna yang lain.
“Alhamdulilah perjuangan kita menghasilkan, selama tiga tahun berjalan berjuang untuk budaya akhirnya kita difasilitasi oleh pemerintah kota Bekasi. Bahkan Gebyar Jatibening diagendakan untuk jadi agenda tahunan,” paparnya.
Sementara itu, kegembiraan menyertai pelaku UMKM dan warga sekitar, serta para peserta Lomba Tari yang hadir.
“Bagus karena ada acara ini kita bisa berdagang di sini,” ucap Rohman pedagang Kerak Telur.
Begitupun dengan salah satu peserta Lomba Tari, bernama Rani.
“Bagus banget acaranya, melestarikan budaya bershalawat juga. Jadi masyarakat biar melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia khususnya di Bekasi,” tuturnya. (Sheila, Mahasiswi STAI At-Taqwa)