ANGGUN dan indah. Itulah yang akan terlintas dalam kepala saat melihat pesona Gedung Juang di malam hari. Bangunan yang menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan ini terletak di Jl. Sultan Hasanudin No.39, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Gedung yang telah dialihfungsikan menjadi Meseum Digital ini terlihat berdiri dengan kokoh dan megah. Bangunan bergaya khas Eropa tersebut tampak bersinar tertimpa cahaya lampu di malam hari.
Udara malam yang sejuk dan langit yang temaram, membuat siapa pun betah berlama-lama di sana. Orang-orang terlihat datang silih-berganti, seolah tidak mau membuat gedung yang sudah berdiri sejak zaman penjajahan itu menjadi sepi. Mereka datang untuk menikmati suasana yang ada, sekaligus mengenang perjuangan para pahlawan yang tersimpan rapi dalam pesona lembutnya Meseum Digital yang terlihat memukau.
Halaman Gedung Juang yang luas terlihat dipadati oleh pengunjung yang asyik menikmati suasana malam. Seolah tidak pernah bosan. Mereka terus meramaikan tempat. Membuat tukang parkir tidak bisa berhenti bertugas karena kendaraan yang datang semakin banyak. Para pengunjung terlihat duduk di bebatuan sekitar kolam. Ada yang bergandengan tangan dengan pasangan, bercengkrama bersama keluarga, dan ada pula yang tertawa bersama dengan teman-teman.
Seperti yang dirasakan oleh salah satu pengunjung. “Suasananya nyaman. Tempatnya rame, tapi bawaannya tenang. Harapannya, sih, untuk Gedung Juang ke depannya bisa lebih baik lagi. Tetap terawat dengan rapi,” kata Al-Ghazali, salah satu pengunjung Gedung Juang yang mengaku bisa datang hingga tiga sampai empat kali dalam sebulan.
Selain itu, pertunjukan musik kecil yang kadang ada di depan Gedung Juang menjadi pelengkap tersendiri. Sekarang juga terdapat kafe kecil yang di bangun di sebelahnya. My Kopi O! Sebuah kafe kecil yang catnya selaras dengan warna Meseum Digital Gedung Juang. Kafe ini turut menjadi tempat singgah pengunjung yang ingin menikmati suasana malam di tempat bersejarah tersebut. Dengan suasana yang lebih romantis tentunya.
Sementara itu, tampak para penjual kaki lima yang menjajakan dagangannya di luar gerbang. Di pinggir jalan yang ramai dengan kendaraan yang berlalu-lalang. Bermacam-macam cemilan dengan harga terjangkau ada di sana. Menikmati keindahan pesona bangunan bersejarah bergaya Eropa dengan disuguhkan berbagai macam kuliner lezat, memang menjadi surga tersendiri.
“Meseum ini menarik, suasananya adem. Enak nongkrong di sini. Tempatnya nyaman, terus di sini juga nggak ada tiket masuknya,” ujar Bilqis, pengunjung setia Gedung Juang. Remaja ini mengaku hampir setiap malam datang ke tempat tersebut. “Makanan di sini juga enak-enak. Harganya juga nggak dipatok kayak di tempat wisata lain. Saya ke sini hampir setiap malam,” sambungnya. (Nopita, Mahasiswi STAI At-Taqwa Bekasi).