KONDISI gedung Islamic Center yang terletak di Srimahi, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi semakin memprihatinkan, Rabu (20/9/23). Gedung yang rencananya dibangun untuk menggelar sejumlah kegiatan keagamaan, seperti misalnya sebagai asrama haji itu, terpaksa harus terhenti pada tahun 2012 silam.
Bukan tanpa alasan pembangunan gedung ini diberhentikan. Hal itu terjadi karena Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat, menemukan adanya dugaan praktik korupsi dengan kerugian negara hingga mencapai Rp8,9 miliar. Akibatnya, pembangunan proyek tersebut harus berhenti di tengah jalan.
Karena terbengkalai hampir lebih 11 tahun, membuat nasib gedung IsIamic Center ini semakin mengenaskan. Banyak bagian gedung yang telah rusak berat. Selain itu, banyak juga material fisik yang hilang pada bangunan yang memiliki luas tiga hektare tersebut.
Melihat situasi ini, banyak warga sekitar yang berharap agar pembangunan proyek gedung kembali dilanjutkan. Bukan tanpa alasan warga berharap demikian, hal itu terjadi karena melihat kondisi gedung yang semakin terbengkalai dan menyeramkan.
Belum lagi gedung tersebut diduga pernah beberapa kali dijadikan sebagai lokasi berbuat mesum. Selain itu, juga untuk mengurangi tingkat pengangguran di sekitar wilayah tersebut. Warga berharap dengan dilanjutkan pembangunan, maka bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang-orang di sekitar.
“Harapan saya agar segera diselesaikan pembangunannya. Supaya apa? Agar ada dampak untuk warga sekitar seperti bisa membuka peluang kerja. Misalnya pekerjaan yang dibutuhkan pihak islamic semacam OB, tukang kebun, satpam dan lain-lain. Agar angka pengangguran di sekitar islamic berkurang. Itu harapan saya,” kata Yahya saat diwawancarai.
“Karena gedung ini terbengkalai sudah cukup lama. Maka kami sebagai warga berharap kepada pemerintah agar segera dituntaskan proyek ini, jangan pada tutup mata,” imbuhnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua RT 03 Kampung Kalen Kendal, Srimahi. “Ya, semoga aja pembangunan gedung ini kembali dilanjutkan. Saya, sih, berharap untuk ke depannya gedung ini bisa berfungsi untuk masyarakat sekitar. Nggak apa-apa kalaupun bukan sebagai asrama haji, tapi barangkali tetap bisa dilanjut sebagai proyek untuk kegiatan keagamaan lainnya,” ungkap Pak Sudin. (Nopita, Mahasiswi STAI At-Taqwa Bekasi).