KELOMPOK 10 KKN IBM (Institut Bisnis Muhammadiyah) Bekasi bersama kader-kader Posyandu Melur RW 07 Kayuringin Jaya Bekasi Selatan Kota Bekasi bertempat di Gedung Posyandu Melur RW 07 mengadakan Pelayanan Posyandu (Jum’at, 10/11/2023) bagi warga lingkungan sekitarnya.
Kegiatan Posyandu Melur RW 07 dilaksanakan setiap tanggal 10 per bulannya dari pukul 08.00-11.00. Pelayanan Posyandu yang dilakukan seperti pada bayi, batita, balita kurang lebih 40 yang terdata. Selain itu, tidak ketinggalan pula pemeriksaan bagi warga yang lanjut usia (lansia). Pelayanan Posbindu diperuntukan bagi warga lansia dengan pemeriksaaan cek tensi, gula darah, asam urat, dan kolestrol.
Aktifitas rutin setiap bulan ini dengan pemeriksaan kondisi bayi, batita, balita baik itu berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, imunisasi gratis, dan ibu hamil. Ketika pelaksanaan PIN peserta mengalami lonjakan, karena sangat penting untuk imunitas anak itu sendiri.
Pada kesempatan itu, ada hal yang istimewa dalam pelaksanaannya, Posyandu Melur RW 07 disambangi anggota DPRD Kota Bekasi Komisi II yang membidangi Infrastruktur dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Adhika Dirgantara yang disambut hangat Ketua RW 07 Lili Fadli Muhamad, Yetty Huryaty (Wakil Ketua PKK, Direktur Bank Sampah Wijaya Kusuma RW 07), dan Henny Adriana (Bendahara PKK RW 07) sekaligus memonitoring dan membersamai Mahasiswa Kelompok 10 KKN Bekasi yang sedang menjalankan pelayanan Posyandu.
Mahasiswa Kelompok 10 KKN Bekasi dan kader-kader Posyandu RW 07 dalam pelaksanaannya saling menyemangati, mengisi, melengkapi satu sama lain sesuai alur pelayanan. Alur pelayanan Posyandu dimulai dari pendaftaran, absensi, penimbangan (pemeriksaaan tinggi dan berat badan), pencatatan pada buku yang telah disediakan, dan pemeriksaan gigi, serta penyuluhan. Di akhiri dengan pemberian makanan tambahan (PMT).
Menurut Wani Ratia Esti sebagai Ketua Posyandu Melur RW 07, kendala-kendala yang ditemui selama ini dalam pelayanan Posyandu, Pertama, bagi warga para pengontrak (pendatang baru) di perumahan dengan batas waktu dan diganti dengan pengontrak baru, berpindah-pindah, sehingga terjadi perubahan terhadap input data dan pelaporan.
Kedua, untuk anak usia 3-4 tahun yang telah mulai sekolah (KB/PAUD) yang tidak sempat hadir atau datang ke Posyandu karena sedang mengikuti proses pembelajaran sekolah dan anak-anaknya masih tertidur, sehingga kader berkunjung ke rumah yang bersangkutan untuk melakukan pemeriksaan. Sangat dihimbau pada ibu-ibu yang memiliki bayi agar tidak terlambat ke Posyandu.
Ketiga, pengelola Posyandu Melur RW 07 saat ini memang lebih banyak yang lanjut usia, Kader Posyandu RW 07 perwakilan dari setiap RT (01-08), hal ini untuk pencatatan data batita, balita dari kader tiap RT. Mengharapkan adanya kombinasi kader lanjut usia dan peran aktif usia muda di lingkungan RW 07.
Keempat, penyediaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama ini dari dana urunan tiap RT yang dikelola kemudian ada alokasi untuk penyediaan PMT. PMT ini berbahan pangan lokal dalam upaya mencegah stunting (gangguan pertumbuhan) pada anak. PMT ini sangat penting disediakan dan diberikan untuk menurunkan angka stunting karena dapat membantu asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
“Kami dari Kader Posyandu Melur RW 07, menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah atau yang berwenang maupun lembaga lainnya kiranya dapat membantu dalam penyediaan PMT. Khususnya Pemkot Bekasi agar lebih responsif, keinginan Kami PMT penyediaannya dibantu Pemerintah Kota Bekasi atau pihak manapun yang peduli terhadap kesehatan anak-anak,” harap Wani sebagai Ketua Posyandu Melur RW 07.
Dia juga menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada Mahasiswa Kelompok 10 IBM Bekasi. “Terima kasih kepada Mahasiswa IBM Bekasi karena berperan aktif dan sangat membantu dalam pelaksanaan Posyandu baik dalam pencatatan, pemeriksaan dan juga penyediaan lainnya,” jelasnya. (Yoni Haris Setiawan)