LAGI, sejumlah warga Kota Bekasi pada Sabtu, 30 Maret 2024, masih tetap bersuara lantang agar Kaesang tidak maju menjadi Walikota Bekasi. Berbagai pendapat dan alasan pun disampaikan.
Seperti disampaikan Rizki yang juga Jawara Jaga Kampung DPC Rawalumbu Bekasi Timur Kota Bekasi. “Kacau ini spanduk ada di depan DPRD kota Bekasi di pinggir Kali Malang lagi, kalau bisa copot saja. Spanduknya jangan sampai kite turun tangan kelar dah urusannya apalagi di Bekasi Raya ini banyak tokoh yang layak jadi Walikota Bekasi dibandingkan dengan Kaesang. Patut bagi warga Kota Bekasi yang melihat spanduknya dicabut saja dan apakah itu udah ijin dari dinas terkait,” tanyanya.
Sementara Bunda Anna Mareta yang juga Ketua Yayasan Afsus Salam Anna Bekasi mengatakan, seharusnya menjadi seorang walikota Bekasi itu harus orang asli daerah Bekasi dan kalau bisa masih ada latar belakang ponpes.
Demikian juga halnya warga H Bahrum Hamidi dan H Nosan di Kayuringin Jaya Bekasi Barat yang sangat keberatan jika Kaesang mengikuti pilkada di Kota Bekasi
Sementara Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal yang merupakan pengamat pergerakan dari ICMI Orda Kota Bekasi menyebutkan bahwa seharusnya Kaesang jangan maju di Pemilihan Walkot Bekasi karena di Depok saja terjadi banyak penolakan.
“Apalagi rakyat sudah tahu banyak siapa Kaesang anak kemarin sore dan tidak layak untuk menjadi seorang Walikota Bekasi. Jadi patut warga Kota Bekasi menolaknya dan ingat mau jadi apa Kota Bekasi dipimpin orang yang punya silsilah benci dengan ulama,” tegasnya. (zas)
