POLA, Sistem dan Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Perpustakaan Umum sangat berbeda. Namun, tujuannya sama untuk kemajuan perpustakaan dan peradaban literasi.
Penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi (Bangpus PT) yang diinisiasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) yang bertempat di The Mirah Hotel Bogor, Jawa Barat secara resmi ditutup Rudiyana sebagai Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Bogor (Rabu, 3/7/2024) pukul 10.00 WIB beberapa hari lalu.
Dalam sambutannya, Rudiyana menyampaikan pemanfaatan teknologi, bahwa dalam hal pengembangan Perpustakaan PT, teknologi informasi bukan hanya keinginan untuk penyebaran lebih luas, akan tetapi diolah, dikelola, dikemas dengan baik sehingga adanya pemenuhan kebutuhan dari pemustaka.
“Saya juga kebayang bagaimana Perpustakaan PT dituntut oleh pemustakanya, mahasiswa yang memang sudah melek IT untuk perpustakaannya bisa ada fasilitasi IT, sekarang ini ada dalam satu HP berbagai informasi dapat disimak, dicerna, dibaca yang berada dalam genggaman,” ungkap Rudiyana.
Diarpus Kota Bogor mencoba memenuhi kebutuhan pengunjung khususnya generasi milenial dan Z. Yang menarik terjadi di perpustakaan Kota Bogor ialah namanya yaitu Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor, mensinergikan beragam koleksi buku dan juga galari yang mengisahkan lorong waktu sejarah tataran Kerajaan Padjadjaran (Prabu Siliwangi).
“Kami berniat menjadikan Perpustakaan Kota Bogor ini menjadi rumah para komunitas, di gedung yang lama pengunjung kira-kira 50 orang per hari, sekarang setelah pindah gedung pengunjung per hari menjadi 500 orang,” lanjutnya.
Pola Motivasi Bagi Pemustaka
Pola, sistem dan manajemen Perpustakaan Umum tidak dapat memaksa masyarakat, pelajar untuk dapat menjadi anggota atau berkunjung dengan tugas-tugas. Perpustakaan Umum memotivasi masyarakat, pelajar dengan pola penyelenggaraan perlombaan, misalkan lomba menulis kepada masyarakat atau pelajar yang temanya sesuai koleksi buku yang ada di Perpustakaan Umum.
“Sedangkan pola Perpustakaan PT dapat memaksa mahasiswa untuk menjadi anggota, pemberian tugas-tugas kuliah berkaitan dengan literatur yang berada di Perpustakaan PT. Kalau Bapak/Ibu di Perpustakaan PT tidak perlu ada lomba-lomba, tinggal meminta kepada Wakil Rektor yang berwenang, mahasiswanya wajib menjadi anggota perpustakaan, bisa juga setiap semester diberikan tugas menulis. Tujuannya sama untuk kemajuan perpustakaan, hanya caranya yang berbeda,” tukas Rudiyana.
Sebanyak 49 Pustakawan sebagai Peserta Bimtek Bangpus PT dari pembukaan hingga penutupan tetap hadir dengan penuh semangat. Ke-49 Pustakawan perwakilan PT sebagai berikut, dari unsur Akademi dan Mahad (Pesantren) adalah Saelan (Akbid Prima Husada Bogor), Meriam Meilany Kurnia (Akademi Farmasi Bumi Siliwangi), Agus Firmansyah (Akbid Bandung Yayasan Ciara Putri Kab Bogor), Munandar Wahyudin Suganda (AMIK Citra Buana Indonesia Sukabumi), Fatimah Rindu Anggraeni (Akper Kebonjati), Suci Khairunnisa (Mahad Aisyah Binti Abu Bakar),
Perwakilan dari unsur Sekolah Tinggi yaitu, Afdalisman (STIT Hidayatunnajah Bekasi), Hariyanti (STIKES Bogor Husada), Dike Rinatulliza (STIKES Pelita Ilmu Depok), Azzahra Oktavia (Sekolah Tinggi Ilmu Komputer El Rahma), Abdul Basit Amarulloh (STIT Assa’idiyyah), Fiqrie Restia Agusti (Sekolah Vokasi IPB), Harun Sutara (STAI Al-Hidayah Bogor), A.Saeful Bahri (STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung), Aam Mariyamah (STAI Al-Hamidyah Jakarta), Gina Handriyanti (STAI Al-Azhary Cianjur), Nurul Aina Salsabila (STIKES Permata Nusantara), Putri Yohana H (STT Cipanas), Delis Sri Maryati (STAI Yapata Al-Jawami Bandung), Iwan Kurniawan (STBA JIA), Fitriani (STIT Subang), Yudia Malik Ibrahim (STIU Wadi Mubarak), Muhammad Farhan Fadilah R (STIT Insan Kamil Bogor)
Sedangkan dari unsur Institut yaitu, Yoni Haris Setiawan (Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi), Intan Khaerani (Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan), Amirrulloh (Institut Agama Islam Sahid Bogor), Gita Fitri Nuraini (Institut Teknologi Sains Bandung). Sementera itu dari unsur Universitas, yakni Dermila Akhirani (Univ. Binaniaga Indonesia), Neng Hilma Irawati (Univ. Bale Bandung), Tina Mintarsih (Univ. Insan Cendekia Mandiri), Lilis Hertikawati (Univ. Suryakancana), Sena Afrina Simbolon (Univ. Internasional Jakarta), Heriyanto (Univ. Kristen Maranatha), Imam Agus Faisal (Univ. Pakuan), Bhanu Dwi Yunianto (Univ. Bina Sarana Informatika), Zubair (Univ. Islam As-Syafi’iyah), Yuyun Siti Khoeriyah (Univ. Sali Al-Aitaam), Ahmad Ghazi Amajida (Univ. Djuanda), Dewi Fitrianti (Univ. Nusa Bangsa Bogor), Rizal Dwi Prasetyo (Univ. Sangga Buana),
Adapun perwakilan dari Politeknik terdiri dari Diana Wiyataningrum (Politek STTT Bandung), Rika Nursamsy (Politek AKA Bogor Kementerian Perindustrian), May Esterina (Poltekkes Kemenkes Jakarta III), Elga Kamara Gesti (Politek Transportasi Darat Indonesia- STTD), Dadan Syachrulramdhani (Politek Ahli Usaha Perikanan Kampus Bogor), Ayu Ratna Wulansari (Politek Energi dan Pertambangan Bandung), Galih Gama Purnama (Politek Al Islam Bandung), Nur Alif Hasanah (Politek Geologi dan Pertambangan “AGP”), Fasli Peranalisa (Poltekkes Tasikmalaya).
“Semoga apa yang telah dilakukan Bapak/Ibu dari hari pertama sampai akhir, menjadi amal ibadah masing-masing, semoga bermanfaat bagi masyarakat, perpustakaan dan perguruan tinggi tempat berkerja,” harap Rudiyana.
Harapan Kepala Diarpus Kota Bogor ialah perlu adanya sentuhan teknologi informasi didalam pengelolaan perpustakaan PT. Apabila berbicara terkait pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Perpustakaan Umum. Para Pengunjung Perpustakaan Umum barangkali ada pemustaka anggota dari kalangan mahasiswa, sedangkan Perpustakaan Perguruan Tinggi dikhususkan untuk sivitas akademika kampus. (Yoni Haris Setiawan,
UPT Perpustakaan dan Publikasi Digital IBM Bekasi)