Rektor IBM Bekasi : Mahasiswa Bawa Jualan Ke Kampus, Masalah?

Pendidikan568 Dilihat

KEGIATAN Inspiring Entrepreneur diikuti 167 peserta yang terdiri dari unsur mahasiswa dan dosen Program Studi Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Islam, Ekonomi Pembangunan, Ilmu Komunikasi, dan Teknik Informatika serta Organisasi Mahasiswa di lingkungan kolaborasi Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi.

Gelaran kegiatan Inspiring Entrepreneurs hasil kolaborasi IBM Bekasi dengan Tribun Network-Tribun News Bekasi (Jumat, 19/07/2024) yang bertempat di Auditorium Abdul Malik Fadjar Kampus II IBM Bekasi, dengan mengangkat tema Kiat Memulai Bisnis Sejak Muda.

Panitia mengundang pemateri ekspert di bidangnya yaitu Jaenudin (Rektor IBM Bekasi), Nofel Saleh Hilabi (Pengusaha), dan Lucky Oktaviano (Manajer Video wartakotalive.com). Kegiatan dikemas dalam bentuk talkshow yang dipandu Andi Sopandi, sehingga suasana penuh dengan keakraban, santai, fokus, dan berbagi pengalaman, tips, serta strategi jitu berwirausaha yang membuka peluang dan berkembang bagi para mahasiswa IBM Bekasi.

Dalam paparannya, Jaenudin mengungkapkan bahwa kampus IBM berlabel Bisnis, hal ini menjadi inspirasi, motivasi dan memberi peluang bagi mahasiswa IBM Bekasi agar dapat menggali potensi, berkembang ide-ide, kreatifitasi, dan inovasi dalam menjalankan wirausaha. Dalam silabus dan kurikulum IBM telah menerapkannya pada mata kuliah dan pembelajaran kewirausahaan bagi mahasiswa, tidak hanya teoritik, mahasiswa dikembangkan untuk praktik dengan membuat perencanaan bisnis, branding, markerting dan lainnya.

“Entrepreneur mentality harus dibangun sejak dini, dalam berbisnis ini tidak ada yang tiba-tiba sukses dari lahir, orangtua mengajarkan anak-anaknya untuk dapat bertahan dalam mengarungi kehidupan. Orangtua yang memanjakan anaknya dengan fasilitas-fasilitas kemewahan berarti sedang membangun mentalitas anak yang lemah,” tandas Rektor IBM Bekasi.

Jaenudin, menukil istilah yang dikemukakan Buya Anwar Abbas (Ketua PP Muhammadiyah). Menurutnya ada dua sisi yang dikembangkan dalam entrepreneur, yaitu emplowing mentality dan entrepreneur mentality. Keduanya harus bisa diraih, emplowing mentality (mentalitas pekerja) menjadi seorang pekerja yang tangguh dan entrepreneur mentality (mentalitas) mempunyai mental yang kokoh. Maknanya ialah semangat menjadi karyawan dan semangat menjadi pengusaha harus imbang. Akan tetapi entrepreneur mentality (mentalitas wirausaha) yang harus dibangun dengan lebih mendominasi.

“Saya mengapresiasi para mahasiswa yang berjualan, membawa produk ke kampus bukan hal yang memalukan. Bila mentalnya telah terbangun dengan baik, membawa ijazah kemana-mana untuk melamar pekerjaan bukan yang utama, membuat lapangan pekerjaan itu yang nyata,” pungkas Rektor IBM Bekasi. (Yoni Haris Setiawan, UPT Perpustakaan dan Publikasi Digital IBM Bekasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *