JAKARTA, KORANBEKASI.ID –Wartawan olahraga senior Suharto Olii meninggal dunia, Jumat (26/7) siang di Gorontalo. Suharto Olii, kelahiran 1964, berpulang setelah terjatuh di depan kamar mandi dan kepalanya membentur tembok, di kediamannya, di Jalan Trans Sulawesi, Desa Padengo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Almarhum sudah dimakamkan Jumat sore di TPU yang tak jauh dari rumahnya.
“Ayah bergrgas ambil wudhu di kamar mandi untuk sholat Jumat di masjid dekat rumah,” kata Rizal, anak keduanya.
Dukacita mendalam atas berpulangnya Suharto Olii disampaikan rekan-rekannya dari komunitas peliput olahraga.
“Innalilahi Wainnaillaihi Rojiun, turut berdukacita atas kepergian rekan Suharto Olii. Kita kehilangan seorang teman yang baik, pendiam tetapi sebenarnya periang juga,” ungkap Kesit Budi Handoyo, Ketua PWI Jaya 2024-2029.
Kesit bersama Ronny ‘Ropan’ Pangemanan, Zulfirman Tanjung, Ferry Kodrat, pernah sama-sama menimba ilmu di “Tribun Olahraga” pada pertengahan 1990-an.
“Saya yang menjemput kedatangan Olii di Pelabuhan Tanjung Priok saat dia tiba dari Gorontalo sekitar 1997 itu. Kami juga pernah sama-sama kos di Jalan Pedati, Kampung Melayu,” papar Ropan.
Pada tahun-tahun awal keberadaannya di Jakarta, Ropan kerap menjadi sasaran keluhan almarhum. Namun, beratnya kehidupan ibu kota tidak membuat Olii menyerah.
“Saya bilang, kalau kamu sudah tidak kuat, pulanglah. Tetapi, dia tidak mau. Dia bersikeras bertahan,” tutur Ropan.
“Dia seorang petarung. Itu yang harus kita teladani, dari semangat juangnya yang luar biasa,” cerita Ropan.
“Belakangan ini Olii sering cerita mengenai sakitnya. Mungkin karena itu pula akhirnya dia memilih pulang kampung, berkumpul dengan keluarga besarnya,” kata Lutfi Sukri, wartawan olahraga senior lainnya.
Pagi tadi, Lutfi Sukri yang juga berasal dari Gotintalo masih sempat ber-WA an dengan Suharto Olii.
“Sokarang bagaimana koadaan kosohatan kasian?” Itu terakhir yg saya pesan di WA di HP almarhum Olii jumat pagi jam 08.56 WIB dengan logat khas Gorontalo (dimana E berubah menjadi O). Jam 12.20 WITA dapat kabar dari putranya, Olii telah berpulang. Saat khutbah Jumat sedang berlangsung di masjid dekat rumah.
Hari minggu lalu, cetita Lutfi, alm. berkabar seperti ini: “Walao Latia yang Upload berita proliga, soalnya Watia belum bisa berlama-lama dengan HP, Roncana Rabu depan Dirujuk ke Rumah Sakit Kandou Manado, Ada Penyumbatan di Paru. RS di Gorontalo, belum lengkap alatnya”.
Artinya: anaknya yg upload berita proliga, karena dia belum bisa berlama-lama dengan hp. Rencana minggu depan dirujuk ke RS Kandou Manado, Ada Penyumbatan di Paru. RS di Gorontalo, belum lengkap alatnya.
“Sejak di Gorontalo 18 Februari 2024 lalu, komunikasi alhamdulillah tidak pernah putus. Saya yakini almarhum adalah Orang baik. Mohon dimaafkan kesalahannya,” kata Lutfi Sukri.
Suharto Olii meninggalkan tiga orang anak, dua lelaki dan satu perempuan. Anak tertuanya, Rizky Olii, masih menyelesaikan pendidikannya di STPDN, Jatinangor, Jabar. Rizky baru bisa izin cuti ke kampung halamannyan pekan depan.
“Belakangan ini ayah sering cerita mengenai teman-temannya di Jakarta. Ayah berpesan, kalau ada apa-apa dengan ayah, tolong kabarin teman-teman ayah,” kata Rizal, anak keduanya.
“Maafin semua kesalahan ayah,” tutur Rizal. (zas)