NGOCEH terus sepanjang jalan. Tanpa tutorial, apalagi silabus. Gak perduli apakah rombongannya sebagian besar sudah tertidur pulas atau masih melek. Itulah Muhamad Wahyudi atau yang akrab disapa Yudi.
Pria berusia 34 ini memang jadi guide rombongan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi yang tengah berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur dari 1-3 Agustus 2024.
Luar biasa memang Yudi. Ketika rombongan berangkat dari Bandara Banyuwangi untuk makan siang, sekitar setengah jam, dia mulai angkat bicara menghibur seluruh rombongan. Begitu juga saat habis makan siang rombongan menuju Pondok Pesantren Manbaul Uluum di Kabupaten Banyuwangi yang memakan waktu 45 menit.
Lagi-lagi Yudi ngoceh sepanjang jalan, seakan tak ada capeknya. Menariknya, ketika rombongan beralih dari Ponpes Manbaul Uluum menuju kantor Kemenag Banyuwangi yang butuh waktu satu jam 30 menit.
Sepanjang jalan tak ada capeknya Yudi menjelaskan dari A-Z mengenai Banyuwangi. Paling banyak dia bercerita tentang sejarah-sejarah Islam sampai masuk ke Banyuwangi. Padahal, dilirik kiri dan kanan sudah banyak yang tertidur pulas karena kecapean.
Yudi mengaku sudah jadi tour guide sejak usia 22. “Sudah biasa, harus banyak belajar mengenai Banyuwangi, asal muasal Banyuwangi sampai sejarahnya dan tempat-tempatnya,” kata ayah tiga anak asli kelahiran Banyuwangi itu.
Dia mengaku tidak hanya jadi tour guide di wilayah Banyuwangi, melainkan seluruh wilayah Jawa Timur. Baginya, tidak ada kata capek atau letih karena Yudi memang begitu menyukai profesinya jadi seorang tour guide. (zas)