Kepala Kesbangpol Kota Bekasi Nesan Sujana: Kunker Merupakan Bagian dari Strategi Pengawasan

Umum1173 Dilihat

BANYUWANGI, KORANBEKASI.ID – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi, Nesan Sujana, ST MT CRP CRMP CGCAE memberikan wawancara eksklusif pada hari kedua kegiatan studi wawasan keislaman Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi yang mengunjungi Pondok Pesantren Amanatullah di Banyuwangi, Jumat (2/8/2024).

Wawancara ini dilakukan dalam rangka acara silaturahmi MUI Kota Bekasi dengan Pondok Pesantren Amanatullah. Dikatakan. kunjungan kerja ini merupakan bagian dari strategi mengoptimalisasi pengawasan terpadu terhadap organisasi kemasyarakatan (ormas) yang ada di Kota Bekasi.

“Memang betul, kegiatan kunjungan kerja dalam hal ini studi tiru terhadap kegiatan MUI Kota Bekasi ke lokasi Banyuwangi ini adalah bagian daripada strategi mengoptimalisasi pengawasan terpadu organisasi kemasyarakatan yang ada di Kota Bekasi,” ujar Nesan.

Nesan menjelaskan bahwa MUI dan ormas lainnya di Kota Bekasi sangat rentan terhadap konflik, sehingga diperlukan regulasi atau payung hukum untuk melakukan pengawasan terpadu.

“Kota Bekasi sangat rentan sekali terhadap adanya konflik. Apabila kita memberikan bantuan dana hibah maupun yang lain masih tidak pasti, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan kekurangan tertiban dalam pelaporan perjanjian dan pertanggungjawaban dari ormas tersebut,” jelasnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Nesan menyatakan perlunya pembenahan dan peningkatan sumber daya manusia serta administrasi yang tertib.

“Kami ingin mewujudkan keputusan Walikota Bekasi berkenaan dengan pengawasan dan evaluasi terpadu ormas. Selain itu, kami juga akan merancang Peraturan Walikota untuk mengatur pengawasan terpadu terhadap ormas,” tambahnya.

Nesan juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan diskusi dengan berbagai stakeholder, termasuk DPRD Kota Bekasi dan para pimpinan ormas, untuk mengembangkan sistem pengawasan yang efektif.

“Kami telah melakukan diskusi dengan berbagai stakeholder untuk mengembangkan pengawasan ini supaya ormas-ormas di Kota Bekasi mematuhi aturan yang ada,” katanya.

Lebih lanjut, Nesan mengungkapkan bahwa pihaknya bersama unsur-unsur ormas, terutama MUI dan FKUB, sedang aktif melakukan sosialisasi dan diskusi untuk meminimalisir resiko konflik menjelang Pilkada pada 27 November.

“Kami mengadakan sosialisasi moderasi keberagaman di masing-masing kecamatan dan mengundang ormas serta pihak terkait untuk bersama-sama mensosialisasikan upaya meminimalisir konflik,” jelasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjaga persatuan dan kesatuan serta menciptakan kondisi yang aman dan damai di Kota Bekasi menjelang Pilkada.

“Kami berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan dengan mengembangkan wawasan kebangsaan, terutama menjelang Pilkada, agar dapat dilakukan secara aman dan damai di Kota Bekasi,” pungkas Nesan Sujana.

Acara ini diakhiri dengan doa bersama dan penyerahan cenderamata sebagai simbol persahabatan antara MUI Kota Bekasi dan Ponpes Amanatullah Banyuwangi. (Amanda/Fafa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *