Bicara Tentang Hidup Rukun, Siswa SLTA Lintas Agama Padati Kampus IBM Bekasi

Pendidikan249 Dilihat

TOLERANSI, harmonisasi, saling menghormati, menghargai, bersikap bijaksana saat ini merupakan hal yang sangat mahal. Siswa SLTA Negeri dan Swasta Kota Bekasi angkat bicara tentang toleransi dan moderasi beragama.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi mengadakan kegiatan Sosialisasi Tingkat SLTA Negeri dan Swasta Kota Bekasi (Senin, 5/8/2024) dengan mengusung tema Keharmonisan Anak Bangsa Dalam Mewujudkan Moderasi Beragama di Kota Bekasi. Lokasinya di Auditorium Abdul Malik Fadjar, Kampus II Fakultas Ekonomi Bisnis IBM Bekasi.

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman terhadap keberagamaan dan keberagaman budaya bagi para pelajar tingkat SLTA di Bekasi. Juga memperkuat sikap toleransi, saling menghormati–menghargai tentang moderasi beragama.

Moderasi dalam beragama merupakan cara pandang dan perilaku dalam hal keyakinan, moral dan watak yang mengedepankan keseimbangan di tengah keberagaman dan kebhinekaan yang melingkupinya. Empat pilar kebangsaan itu, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal tersebut dikarenakan konsep moderasi beragama dapat menciptakan sikap toleransi antarumat beragama sehingga persatuan dan kesatuan bisa terjadi.

Peserta kegiatan yang hadir kurang lebih 250 siswa/siswi SLTA Negeri dan Swasta Kota Bekasi yang mewakili dari sekolah masing-masing. Jurnalis IBMB News Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan dan Publikasi Digital (UPT Perpusidigit) Adinda Zhalzabilla mewawancarai Kaylyn Thedrica, Renata Tania Irawan, I Wayan Agus Cahaya Saputra, Tasya Cleo Bella, Azarel Triarta, dan Nadin Eka Wulandari. Mereka bicara tentang harmonisasi dan toleransi.

oppo_1026

Apa harapan dari kegiatan penyelenggaraan Sosialisasi Tingkat SLTA Negeri dan Swasta Kota Bekasi ini? “Terkhususnya bagi siswa-siswi teman-teman yang mengikuti kegiatan ini dapat membangun teman-teman lainnya yang masih kurang dalam bentuk toleransi, bersama-sama membangun diri dan menyatukan Indonesia,” ujar Kaylin.

“Kita bisa saling bersilaturahmi, mengenal satu sama lain, dan mewujudkan masyarakat yang rukun dan toleransi terutama dalam hal budaya dan agama,” timpal Renata.

“Kita bisa berkumpul dengan yang lain dengan baik, berdiskusi walaupun berbeda agama, Kita lebih bersatu agar membuat kehidupan yang lain lebih baik, dan juga lingkungan yang lebih baik untuk orang-orng di masa depan,” jelas Wayan.

oppo_1026

“Dengan mengikuti kegiatan ini, Kita ini dari bebagai agama merajut kebersamaan, bisa berteman, saling bertukar pikiran yang kita miliki, sesuai dengan agama yang kita anut mengenai toleransi ataupun moderasi umat beragama. Setelah pertemuan ini kita semua bisa meningkatkan nilai-nilai toleransi yang ada pada diri kita,” harap Tasya.

Nadin Eka Wulandari mengharapkan dari kegiatan ini dapat memberikan pemahaman agar menjadi lebih baik lagi dan metaati aturan sekolah. Lain hal dengan Azarel, pengetahuan dan ilmu-ilmu yang telah disampaikan dapat diterapkan dalam sehari-hari, agar berguna untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar.

oppo_1026

Banyak nilai yang telah dikemukakan dari siswa/siswi lintas agama baik pandangan, harapan, dan adapatasi pada suasana yang baru dikunjunginya. Nilai-nilai makna dan pesan moralnya ialah saling menghormati–menghargai, berfikir jernih dalam setiap tindakan. Bersinergi berkolaborasi, dan saling menginformasikan dalam pencegahan perilaku-perilaku buruk. Pelibatan siswa yang peduli terhadap lingkungan dan penguatan keberagamaan dan keberagaman mesti terus ditumbuhkan. (Yoni Haris Setiawan/UPT Perpustakaan dan Publikasi Digital IBM Bekasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *