Askot Membawahi Persipasi, AR: Mari Duduk Bareng Membahasnya

Sport1023 Dilihat

PERKEMBANGAN kisruh soal pembubaran pemain Persipasi, ditanggapi santai Ketua Askot PSSI Kota Bekasi Muhammad AR. Baginya, kalau ada persoalan, sebaiknya duduk bersama menyelesaikannya ketimbang bicara keluar. Hal itu disampaikannya di grup WA Persipasi Bekasi, Senin (3/4/2023) malam

“Jangan bicara di luar, mari duduk bareng membahasnya,” kata AR, panggilannya.

Dijelaskannya, saat final Suratin selesai dia memang melihat pemain diberi bonus sama pak wali Rp50 juta. “Karena juara kepada pemain usia junior ( 17 tahun, Suratin). Baik nya menghadap aja langsung ke ketua umum. Kan ada managemennya. Jangan teriak di group. Dan Tias Tano Taufik di senior liga 3 Persipasi juga ada manager dan managementnya ? Duduk bareng kalau masih ada kewajiban yang belum dibayar, ketemu baik baik,” jelas AR.
Soal pembubaran pemain Persipasi, menurutnya mungkin hanya karena liga 3 sudah selesai dan tidak ada kelanjutannya,  otomatis team selesai. “Berdarsarkan perjanjian kedua belah pihak, dilanjut lagi nanti pada musim berikutnya. Dengan pemain baru, pelatih, dan manageme baru. Karena biasanya tugas permusim . Sesuai selera dan persetujuan pimpinan (ketum),” lanjutnya.

Diakuinya bahwa, Askot PSSI Kota Bekasi bersifat netral dalam kasus ini. “Hayo kalau mau dianter saya siap. Ketemu managemen. Yang penting saya diberitahu. Bagaimana pun Askot itu yang menaungi club anggotanya selama masih di liga amatir (liga 3). Jangan bilang askot di bawah Persipasi. Seperti yang dibilang managemen dan pelatih Persipasi. Nanti kalau udah liga 2 , baru askot tidak terlibat,” tandasnya.

Sebelumnya Pelatih Kepala U-17 Persipasi Mochamad Ramdan mengaku kecewa pada manajemen sepakbola U-17 Kota Bekasi. “Bukan pelatih aja pemain juga haknya belum dikasih. Pelatih, pemain dan termasuk operasional liga 3 dan suratin U17 belum diselesaikan,” ujar Ramdan.(zas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *