Masih Nunggak Utang 4,8 Juta, Pemain Persipasi Sudah Dibubarkan

Sport2633 Dilihat

MENDAPAT kucuran anggaran cukup besar dari KONI Kota Bekasi lewat Askot PSSI Kota Bekasi, klub kebanggaan warga Kota Bekasi Persipasi yang tampil di Liga 3 musim kompetisi lalu, ternyata sudah dibubarkan diam-diam pada Februari 2023. Bahkan pembubaran pemain ini tak diketahui sejumlah pengurus.

“Team Persipasi udah bubar bang. Udah dibubarin sejak bulan Februari 2023. Udah begitu aja pemain. Sebagian pulang ke Jawa Timur terus diselesaikan hak kita gaji 50 persen terus udah begitu aja,” ujar Pelatih Kepala Persipasi Tias Tano Taufik kepada koranbekasi.id, Senin (3/4/2023).

Menariknya, Persipasi masih saja meninggalkan utang yang nilainya tak seberapa, tapi besar buat Tias Tano. Pasalnya, pembuatan jaket untuk ofisial dan tim pelatih hingga kini belum dilunasi.

“Nah kalau yang belum selesai waktu itu ada bikin jaket di anak saya, jaket Persipasi buat oficial sama team pelatih juga sama team kid. Nah anak saya ada usaha kecil- kecilan. Nah itu sampe sekarang belum dibayar ibu bendaharanya Persipasi, lagi umroh katanya. Nilainya Rp4,8jt,” papar Tias.

Mengenai pembubaran pemain, lanjut Tias,
terakhir dikasih tahu pas bubar anak-anak khusus Bekasi, dikasi hak pelatih pada Februari 2023. “Udah bubar gitu aja, kalau anak-anak Jawa Timur pulang sejak Januari, udah pulang begitu aja semua,” tegasnya.

Dia melanjutkan, “Kita udah berbuat yang terbaik untuk Kota Bekasi tapi kalau dianggap masih kurang, kita udah buktikan. Tapi tolonglah uang jaket Persipasi yang belum dibayar, padahal itu jerih payah usaha anak saya di Jogja, tolonglah diselesaikan, makasih.”

Kekesalan serupa disampaikan Mochamad Ramdan Sutrian, pelatih kepala U-17 Persipasi. “Saya gak diberitahu bubarnya, tiba-tiba bubar begitu aja. Pembubaran yang rahasia. Saya hanya nuntut hak-hak pelatih bahwa hingga saat ini saya belum dapat gaji. Kalaupun ada yang diberikan itu saat kami main dan menang, itu bukan gaji,” egasnya.

Diakuinya, kalau dia melayangkan protes itu bukan ke Askot PSSI Kota Bekasi. “Lah emang saya nuntut ke pengurus askot? Saya nuntut ke pengurus Persipasi karena ada hak kami yang belum terselesaikan. Waktu itu memang ada Rp50 juta, tapi itu kan bonus dari pak wali (Plt Walikota Bekasi Tri Adhianto). Emang persiapan untuk juara tidak ada proses, emang latihan pemain dan pelatih tidak ada transportasi,” tandasnya. (zas)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *