MUI Kota Bekasi Gelar PKU, Waketum MUI Pusat : Pilih Pemimpin yang Baik

MUI703 Dilihat

BERTEMAKAN Islam Wasatiyah Sebagai Perajut Harmoni Masyarakat di Tahun Politik, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi menggelar sekolah Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang pembukaannya berlangsung di Gedung Islamic Center Jl Jendral Achmad Yani 22 Marga Jaya Kecamatan Bekasi Selatan., Kota Bekasi, Rabu (9/8/2023).

Acara ini dihadiri Ketua Umum MUI Jawa Barat, Wakil Ketua Umum MUI Pusat, MUI Kecamatan se-Kota Bekasi, Kepala Kesbangpol, Kepala Kessos, Baznas Kota Bekasi, Ketua FKUB, Ketua Yayasan Nurul Islamic Center, Bawaslu, Pengadilan Agama, Alumni PKU, dan juga Ormas Islami seperti perwakilan Muhammadiyah, Persis, DDII, Mathlaul Anwar, Parmusi, Forsila, Nahdlatul Ulama, dan Firsimma.

Acara dimulai pukul 08.30 yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kemudian pembacaan Surat Keputusan (SK) LPKU MUI Kota Bekasi yang dibacakan KH Lukman Hakim selaku Sekretaris Direktur LPKU MUI tentang penetapan Mahasiswa PKU MUI Kota Bekasi tahun 2023, dan dilanjutkan secara simbolis penyerahan buku PKU MUI Kota Bekasi tahun 2022 dan juga simbolis pemberian perlengkapan perkuliahan kepada mahasiswa PKU MUI Kota Bekasi.

Kemudian sambutan-sambutan dan dilanjutkan dengan materi yang disampaikan KH Dr Marsudi Syuhud sebagai Wakil Ketua Umum MUI Pusat dan ditutup dengan doa.

Sambutan pertama dibawakan KH Abu Bakar Rahziz sebagai Direktur LPKU MUI Kota Bekasi. Dalam sambutannya dia mengatakan bahwa mahasiswa yang menjadi anggota PKU baru harus lebih semangat dan lebih baik lagi di jalan politik ini.
“Saya merasa senang karena masih banyak yang mau menjadi anggota PKU yang masih berusia muda dan pastinya harus lebih semangat lagi, saya merasa bangga kepada kalian yang sudah mau ikut bergabung dalam anggota PKU ini, saya berpesan kepada kalian, walaupun di jaman generasi politik ini kalian harus lebih semangat dan bisa jadi lebih baik lagi,” ujar Abu Bakar Rahziz.

Sambutan kedua dibawakan Buya Hasnul Kholid Pasaribu sebagai Sekretaris Umum MUI Kota Bekasi, mewakili K.H Mir’an Syamsuri sebagai Ketua Umum MUI Kota Bekasi yang berhalangan hadir. Dalam sambutan kedua ini mengatakan harapan progres yang harus menjadi lebih baik lagi dalam menjalankan lembaga-lembaga yang berkualitas.
“Saya juga berharap, semoga kita semua bisa bekerja sama dalam program digital dan bisa menjadi yang lebih baik lagi, mungkin bukan hanya saya saja yang bercita-cita atau berhadapan tinggi tentang media digital ini, tapi kita semua juga pasti berharap agar media digital ini bisa jadi lebih baik lagi dalam segala program,” ujarnya.

Sambutan selanjutnya disampaikan  KH Rachmat Syafe’i sebagai Ketua Umum MUI Jawa Barat yang berharap PKU bisa menjadi lembaga yang lebih baik lagi dan harus menjadi lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya dan harus tetap bersemangat dalam menjalankan lembaga tersebut.

Adapun materi utama dalam acara ini dibawakan KH Marsudi Syuhud yang bertemakan Islam Wasatiyah Sebagai Perajut Harmoni Masyarakat di Tahun Politik.
Salah satu pembahasannya adalah tentang organisasi islam yang harus dihidupkan di negara Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa Pancasila juga bagian dari nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Quran. Menurutnya, politik juga bisa menyatukan dan pemperkuat kehidupan ekonomi di Indonesia, tidak hanya itu tetapi berbangsa bernegara adalah membangun dan harus mempunyai aturan atau undang-undang.

“Musyawarahnya orang yang mempunyai pendapat harus mempunyai ilmu-ilmu, kita juga harus berbahagia karena kita hidup di negara yang islami, kita harus kuat kan bersama-sama dan yang diluruskan adalah sesuatu yang masih menyimpang dan kita tidak boleh merobohkannya,” ujarnya.

Dia melanjutkan ,”Memilih pemimpin itu wajib maka dari itu kita harus memilih, dari yang baik dari yang paling baik, intinya kita harus memilih pemimpin yang baik, melihat komposisi programnya juga, yang bisa memperkuat dan saling bergotong royong, cari juga yang mampu mengontrol dirinya agar tidak korupsi, karena bahwa yang bernegara dan berbangsa adalah membangun.” (Lija)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *