GURU Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Prof DR Amin Suma menyampaikan pandangannya terkait hambatan budaya atau tradisi lokal dalam implementasi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ia menyoroti pentingnya pendekatan berbasis ilmu untuk memahami dan menghormati fatwa-fatwa yang dikeluarkan.
“Saya kira ada [hambatan], terutama dari kaca mata ilmu budaya. Budaya itu harus benar-benar berdasarkan ilmu. Kalau ilmunya kurang, bukan hanya soal fatwa, hukum saja banyak yang ditentang,” ujar Amin Suma.
“Kalau bicara tentang di kita ini, bukan hanya fatwa, hukum formal saja banyak yang dilanggar. Jadi bagaimana implementasinya? Hukumnya sudah ada. Maknanya adalah kita harus terus bersosialisasi,” lanjutnya.
Amin juga menekankan bahwa fatwa memiliki peran penting dalam memberikan pedoman keagamaan bagi umat Islam, meskipun tantangannya sering kali datang dari minimnya pemahaman masyarakat terhadap substansi fatwa.
“Logikanya, kalau hukum formal saja masih ada yang tidak dihormati, apalagi fatwa. Tapi kalau kita baik dalam pendekatan, fatwa itu bisa menjadi pedoman penting bagi masyarakat. Dan maaf, biayanya itu tidak mahal,” tegasnya.
Hal ini menggugah pentingnya peran pendidikan dan penyadaran masyarakat dalam menghormati nilai-nilai agama yang terkandung dalam fatwa MUI, agar penerapan nilai-nilai keagamaan di Indonesia semakin optimal. (M Ardan, SMKN 65 Jakarta & Maya Febriani, SMKN 04 Bekasi)