Air Limbah Masuk PDAM, Omset Pengusaha Laundry Malah Melonjak

Umum2696 Dilihat

PENGUSAHA laundry di kawasan Jalan Bambu Kuning Kota Bekasi sudah merasa tenang karena air yang digunakan untuk mencuci baju para pelanggan sudah mulai membaik dan tidak ada keluhan lagi dari para pelanggan yang biasa mencuci baju di laundry tersebut.

Pada awalnya ia sempat khawatir dengan adanya kejadian PDAM, takut nantinya sewaktu-waktu air dari PDAM ini benar-benar berhenti total dan tidak mengalir lagi. Meskipun nantinya akan ada hujan dan bisa menampung air, tapi nyatanya sudah sangat lama akhir-akhir ini tak kunjung hujan turun di daerah Bekasi dan sekitarnya.

Meski demiakian, ia tak dapat menarik kesimpulan apakah peningkatan laundry ini berhubungan juga dengan krisisnya air bersih di tengah-tengah masyarakat. Apalagi saat keruhnya air ini permintaan laundry meningkat dari biasanya. Jika perharinya 30 kilogram hingga 40 kilogram, kini bisa menjadi 50 kilogram.

Pada kejadian keruhnya air PDAM akibat limbah yang melanda, ia tetap berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggannya agar para pelanggan yang biasa mencuci baju di tempatnya tidak merasa kecewa dengan pelayanan yang ia berikan.

“Awalnya saya merasa khawatir dengan penurunan omset, tetapi saya salah menduga, dengan kejadian ini saya malah makin banyak menerima banyak pelanggan dengan adanya kejadian ini, hingga omset saya dapat meningkat, dengan adanya hal ini saya harus melayani pelanggan dengan lebih baik lagi, karena para pelanggan percaya untuk mencuci pakaiannya di tempat saya,” ujar Hasna, pemilik laundry tersebut, Rabu (16/8/2023).

Bukan hanya pemilik laundry, bahkan masyarakat setempat sempat meluapkan kekecewaan dengan kejadian perasalahan air PDAM yang mengeruh dan menyebabkan bau yang sangat tidak sedap, membuat para warga sekitar juga merasa kekhawatiran takut airnya tidak ada sama sekali. (lija, irgi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *