SAAT ini harga beras di pasaran mengalami kenaikan cukup tinggi. Berdasarkan data harga di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per 8 September 2023, beras mengalami kenaikan harga sebesar 2.83 persen secara bulanan.
Hal itu menjadikan salah satu pedagang beras mengeluh sebab omzet yang didapati menurun.
“Omsetnya turun, pembeli banyak juga yang mengeluh. Karena tadinya dari harga Rp8.500 sekarang sampai Rp11.000 per liter. Saya juga belanja beras jadi berkurang, yang tadinya satu ton sekarang cuma setengah ton,” ungkap Budi, pedagang beras yang sudah empat tahun berjualan di Ruko Gerbang Timur VGH, saat diwawancarai pada Jum’at (8/9/2023).
Budi menyebut kenaikan harga tersebut merangkak naik sejak awal bulan Agustus. “Tadinya masih ada beras Rp8.500 per liter di awal Agustus. Tapi setelah seminggunya naik menjadi Rp9.000, naik lagi Rp9.500, naik lagi Rp10.000, naik lagi Rp10.500, terus sekarang berakhir Rp11.000 yang termurah per liter dengan jenis beras medium,” ungkapnya.
Sementara itu, Budi mendapati informasi dari distributor beras tempat ia berbelanja di wilayah Karawang, bahwa kenaikan terjadi karena saat ini sedang memasuki musim kemarau.
“Harga naik karena udah masuk musim kemarau, jadi kekeringan akhirnya gagal panen. Saya sih berharapnya semoga ini cepat teratasi, terutama pemerintah gencar kasih operasi pasar ke pedagang bukan hanya ke pembeli aja,” tutupnya.
Di sisi lain, salah satu pembeli beras pun keberatan karena kini harga beras kian melonjak.
“Cukup berat sih ya harga beras naik terus, tapi mau gimana lagi. Lumayan waktu Agustus masih ada yang harga Rp. 8.500 per liter, jadi sekarang harus irit-irit untuk belanja kebutuhan pokok yang lain,” tutur Laila. (Sheila, Mahasiswi STAI At-Taqwa Bekasi)