NAMA Universitas Islam ’45’ (Unisma) Bekasi tercoreng. Punya visi melahirkan insan khairu ummah, tetapi hal itu dilabrak perilaku yang diduga dilakukan pengawas Yayasan Pendidikan Islam (YPI) 45. Salah seorang dosen perempuan berinisial AM mengalami trauma lantaran dikirimi video tak senonoh oleh oknum pengawas YPI 45.
Kepada Koran Bekasi, Senin (11/11/2024), AM menuturkan semua cerita yang menimpanya saat hendak mengundurkan diri dari Unisma Bekasi. Pembicaraan dilakukan via Whatsapp.
“Sebenernya ini saya juga dijebak sama pimpinan Unisma terkait dengan pengunduran diri saya. Saya kemarin sudah pake lawyer somasi sampai 3x tapi mereka merasa tidak takut hukum. Saya juga bingung harus kemana memperjuangkan hak-hak saya. Jadi kasus PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) itu menurut saya disangkutpautkan dengan pengunduran diri saya. Panjang banget ceritanya,” ujar AM mengawali pembicaraannya.
Diakuinya, kasus PPKS baru satu persoalan yang dihadapinya. “Belum lagi masalah manajemen Unisma. Terkait PPKS saya sudah lapor ke Komnas Perempuan Pusat dan sudah dapat rujukan pendampingan hukum dari balai perempuan. Kemarin minggu baru ketemu perwakilan dari balai perempuan,” tegasnya.
Karenanya, dia meminta Koran Bekasi untuk bisa mengejar tim PPKS menanyakan kasusnya. “Karena saya pun minta hasil rekomendasi sampai sekarang ga’ dikasih dengan alasan prosedur dari PPKS hasil rekomendasi hanya untuk rektor. Ya, politik lah, mereka punya kepentingan karena tahun depan pemilihan rektor. 1x minta saya untuk tidak melanjutkan laporan, 2x minta saya untuk mencabut laporan karena saya sedang proses pengunduran diri dan SK pengunduran diri itu yang ngeluarin yayasan,” paparnya.
Bagaimana kasus pelecehan yang dialami AM? Pelaku mesum itu diduga bernisial HR dan telah mengakui perbuatannya meski berdalih sebagai unsur ketidaksengajaan serta sudah meminta maaf.