HARI kedua Rihlah ilmiah Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi ke Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023), para Kiayi, dosen PKU, dan staf panitia mengunjungi pondok pesantren tempat para mahasiswa melakukan tugas akhir sebagai syarat kelulusan. Adapun pondok pesantren yang dikunjungi yaitu Pondok Pesantren Assalafiyah 2 dan Pondok Pesantren Sunanulhuda.
Kunjungan pertama yaitu Pondok Pesantren Sunanulhuda yang beralamat di Kampung Cikaroya, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Di sana para rombongan disambut baik oleh staf jajaran pondok pesantren Sunanulhuda. Namun, disayangkan karena pimpinan Pondok sedang ada tidak ada di tempat. Sehingga yang menyambut para rombongan adalah sanak keluarga dari pimpinan pesantren Sunanulhuda.
Bu Nyai Hj Reni Ratna Yuningsih selaku Sekretaris Yayasan Sunanulhuda menyampaikan rasa syukur karena bagi pondok pesantren tersebut suatu penghormatan bisa dikunjungi calon-calon ulama besar. Reni juga menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi suatu kegiatan yang sangat positif bagi pondok pesantren khususnya para santri karena dapat menjadi inspirasi untuk para santri. Ia juga berharap bahwa ini bukanlah kunjungan yang terakhir.
“Tentu harapan besar kita semua mereka ini akan menjadi para ulama-ulama hebat yang bisa membina umat dan tentu yang sekarang saya kira yang kita butuhkan adalah pemahaman masyarakat tentang cara beragama yang moderat saya kira sikap agama moderat ini harapan kami bisa disebarkan lewat para calon ulama-ulama ini,” harap Reni.
Disambut baik oleh tuan rumah, rombongan juga di ajak untuk makan di kediaman pimpinan pondok. Setelah makan dan berpamitan, rombongan segera meluncur ke pondok pesantren kedua yaitu Pondok Pesantren Assalafiyah 2.
Rombongan disambut pimpinan pondok yaitu KH Fahmi Syihab. Ia mengatakan bahwa dengan adanya PKU ini menjadi bekal daripada kader ulama di mana para santri membekali diri supaya lebih baik. Untuk kedepannya dapat jadikan contoh dari pesantren-pesantren yang sudah dapat menciptakan kader-kader ulama.
“Harapannya untuk para mahasiswa PKU ini dapat menjadikan bekal tentang pendidikan ke pesantren yang lebih baik sehingga dapat menjadikan contoh untuk para mahasiswa di hari kedepannya, dan dapat mengambil contoh dari pesantren-pesantren yang telah lama berdiri. Sehingga Pesantren dapat menurunkan apa yang telah diwariskan oleh para pendahulu-pendahulu kita,” harap Fahmi. (Amanda)