JAKARTA, KORANBEKASI.ID – Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan pernyataan sikap Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang memberikan imbauan kepada warga Nahdliyin agar tidak memilih pasangan yang didukung Ustaz Abu Bakar Ba’asyir adalah pernyataan bersifat pribadi.
“Kalau soal Pak Saiful Itu merupakan pernyataan pribadi ya. Walaupun orang bisa setuju ataupun tidak setuju, saya juga bisa setuju ataupun tidak setuju, itu pernyataan pribadi, bukan pernyataan atas nama lembaga, silakan saja,” tegas Gus Yahya, panggilan Yahya Cholil Staquf, di gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).
PBNU juga tidak akan memberikan sanksi atau pun teguran kepada Gus Ipul. Menurutnya, tidak ada masalah dengan pernyataan yang disampaikan Gus Ipul.
“Wong pernyataan pribadi ko, pernyataan pribadi silakan saja. Semua orang bisa membuat pernyataan pribadi, gitu. Jadi yang lain-lain yang mau membuat pernyataan yang berbeda dengan itu juga tidak masalah, namanya pernyataan pribadi, nggak masalah,” terang Gus Yahya.
Walaupun dalam pernyataan Gus Ipul isinya mungkin mewakili aspirasi banyak warga NU, tapi itu menurut orang nomor satu di NU itu pribadi.
“Makanya kita ko nggak mempersoalkan orang mau dukung ini, mendukung itu, silakan saja, tapi tidak melibatkan lembaga, tidak mengatasnamakan lembaga,” imbuhnya.
Seperti diketahui,Gus Ipul kembali mengingatkan kepada warga NU agar tak sembarangan pilih presiden pada 2024. Maksidnya, agar tak pilih paslon yang didukung Abu Bakar Ba’asyir karena beberapa alasan.
“Pertama, saya berharap warga NU datang ke TPS pada tanggal 14 Februari itu untuk menggunakan hak pilihnya dalam rangka untuk memilih pemimpin Indonesia di masa yang akan datang,” kata Gus Ipul saat mengawali pesannya kepada warga NU, Rabu (17/1/2024).
Menurut Gus Ipul, dari paslon-pasan yang ada, tentu warga nahdliyin harus lihat rekam jejak capres atau cawapres, dan sekaligus juga lihat siapa pendukungnya.
“Tentu kita mengimbau kepada warga NU untuk bisa memilih dan memilah siapa yang kira-kira layak untuk dipilih,” tambannya.
Lalu, Gus Ipul membeberkan alasannya mengapa meminta warga NU tak memilih paslon yang didukung Abu Bakar Ba’asyir.
“Nah, melihat rekaman Ustaz Abu Bakar Ba’asyir tentang alasan memilih presiden, itu menurut saya berbeda dengan cara kita warga NU sesuai para kiai untuk memilih seorang pemimpin,” ucap Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, memang, warga NU merupakan umat Islam. Namun muslim di Indonesia hidup berdampingan dengan agama lain. Untuk itu, Gus Ipul tak sependapat dengan pernyataan Abu Bakar Ba’asyir. Selain itu, Gus Ipul mengaku prihatin dengan tim sukses salah satu calon yang mengembangkan wacana-wacana tak baik.
Dia menyampaikan, warga NU untuk tidak memilih calon yang didukung Ustaz Abu Bakar Ba’asyir. Jadi itu satu bahan pertimbangan buat warga NU, sekaligus juga warga nahdliyin ingin posisi PBNU dipahami dengan baik.
Gus Ipul prihatin dengan tim sukses calon tertentu yang berpikiran eror. Calon itu kan mestinya mendekati, merangkul, sebaliknya ini malah justru mengembangkan wacana-wacana yang tidak baik untuk NU.
“Bahkan ada rilis yang menyalahkan Rais Aam, Ketua Umum, dan sebagainya, kemudian juga ada wacana untuk MLB segala macam. Ini suatu yang tidak sehat. Belum menang saja sudah seperti itu. Ini dalam rangka untuk melindungi dan memberikan tambahan informasi,” tukas Gus Ipul. (Ralian)