SEBUAH tragedi melanda kawasan Cikarang Kabupaten Bekasi yakni terjadinya kebakaran yang menghanguskan sejumlah pusat toko perbelanjaan dan bangunan besar di Ramayana Cikarang. Kejadian ini terjadi pada 1 Oktober 2015, menyebabkan kerugian materi yang besar dan membuat para UMKM yang berada di sekitar lokasi kejadian terpaksa harus berhenti berdagang untuk beberapa waktu ke depan. Kebakaran ini juga meninggalkan dampak emosional bagi warga sekitar.
Setelah kebakaran terjadi para pedagang mengalami kerugian material yang signifikan. Para pedagang yang kehilangan barang dagangan dan modal usaha mereka, merasakan dampak finansial yang cukup berat. Kejadian ini juga memengaruhi mata pencaharian karyawan dan para pekerja di pasar tersebut yang harus menghadapi ketidakpastian setelah kejadian tragis itu.
Diceritakan oleh mantan salah satu pemilik toko yang berada di dalam Pasar Ramayana Cikarang, Engkong Sahri (72). Awal mula kejadian itu pada dini hari sekitar jam 00.20 WIB ini menghanguskan semua lapak.
Menurut penuturan Engkong Sahri yang pada saat kejadian itu sedang merapihkan dagangan karena sudah larut malam untuk pulang ke rumah.
“Kejadiannya dini hari, saat saya sedang siap siap di kios tiba-tiba terdengar suara ledakan dari arah kanan, dari situ saya sudah mulai melihat paparan api yang begitu besar dan dengan cepatnya melahap semua toko. Pada saat itupun saya belum sempat untuk mengamankan semua barang dagangan saya, karena apinya panas banget dan besar,” paparnya, Senin (22/1/2024).
Kebakaran ini tidak menelan korban jiwa dan dapat ditangani beberapa jam setelah 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Api sulit dipadamkan karena banyaknya material yang mudah terbakar di dalam lokasi. Dugaan sementara pada saat itu kebakaran terjadi karena adanya korsleting listrik, namun sampai sekarang pun penyebab kebakaran Ramayana Cikarang masih belum diketahui.
Dengan berat hati, menghadapi tantangan setelah mengalami insiden kebakaran, para pedagang dan pengelola pasar besatu untuk memulihkan kondisi pasar. Upaya perbaikan dan renovasi didukung penuh komunitas dan pihak berwenang setempat.
Hingga kini Pasar Ramayana Cikarang masih tetap aktif dan ramai pengunjung setiap harinya, meskipun masih banyak bangunan bekas terjadinya kebakaran yang masih belum direnovasi. Hal itu tidak menjadi masalah bagi warga untuk tetap berjualan maupun berbelanja.
Di dalam pasar ada berbagai macam penawaran yang melimpah. Hal itulah yang memikat para konsumen untuk masih tetap datang. Mulai dari pakaian, aksesoris gaya, hingga kebutuhan sehari hari, dan menyediakan beragam produk dengan harga yang terjangkau.
Ramainya dari aktivitas perdagangan di Pasar Ramayana Cikarang menyebabkan sampah yang berserakan, karena banyaknya pedagang maupun pembeli yang membuang tidak pada tempatnya, sangat merugikan warga setempat. Dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan komunitas warga setempat melakukan kegiatan gotong royong membersihkan area sekitar.
Langkah tersebut memiliki tujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi pengunjung dan pedagang, serta mendorong kesadaran akan pentingnya kebersihan ditengah tengah aktivitas pasar sehari-hari. (Dwi Sumawati/Ilkom Unisma Bekasi)