DALAM kehidupan sehari-hari yang penuh dengan kesibukan dan kehidupan rumit sekarang ini, ada sosok yang dengan rendah hati menyebarkan ketenangan dan cinta di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Ia adalah seorang marbot masjid, yang senantiasa menjaga dan merawat rumah Allah, tempat ibadah umat Islam, yakni masjid. Namun di balik pekerjaan sederhana ini ia menemukan perasaan istimewa yang memberikan kebahagiaan sejati.
Bertemu dengan Toha, seorang marbot berusia 52 tahun, menjadi saksi bahwa pekerjaan ini sangatlah istimewa bila dilandasi akan kecintaannya terhadap rumah Allah. Sejak awal ia sudah terbiasa dan tumbuh di lingkungan yang sangat religius dan masjid selalu menjadi tempat yang nyaman baginya.
Toha sudah menjadi marbot sejak dua tahun yang lalu. Ia memilih pekerjaan ini karena ini merupakan cara yang baik untuk berinteraksi terhadap masyarakat dan juga untuk mendekatkan diri pada Allah.
“Saya merasa nyaman di masjid serta bisa lebih mendekatkan diri dengan Tuhan dan bisa lebih membantu masyarakat sekitar,” ucap Toha dengan senyuman, Selasa (23/1/2024) di Masjid Al-imaroh, Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Adapun tugas yang dilakukan Toha dalam merawat masjid ialah dengan membersihkan masjid dan area masjid, menjaga dan merapihkan fasilitas masjid, serta mengurus kebutuhan sehari-hari lingkungan masjid, seperti menyiapkan karpet masjid, menyediakan perlengkapan ibadah, serta membantu mengurus kebutuhan pengajian yang ada di masjid. Tidak lupa Toha juga turut menjaga keamanan masjid, memantau cctv masjid agar masjid tetap aman dan nyaman untuk para jemaah.
Selain itu, Toha juga senantiasa peduli kepada para jamaah, masyarakat, dan anak sekolah yang berada di masjid. Ia senantiasa mendengarkan keluh kesah dari para jamaah, membantu masyarakat sekitar, dan mengajak anak sekolah agar terus menjalani ibadah dengan tertib.
“Hampir setiap waktu sholat, saya berinteraksi dengan para jamaah, saling bertemu dan mengobrol,” ucapnya.
Toha juga turut mengajarkan anak-anak membaca Al-Qur’an di dalam pengajian. Mengajarkan nilai-nilai positif kebaikan dan keagamaan. Serta menyebarkan kebahagiaan dan cinta kepada para jemaah. Kisah kebahagiaan ini turut menular kepada para jemaah dan masyarakat sekitar, membuatnya memberikan contoh kehidupan yang membuktikan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam kesederhanaan dan pelayanan kepada sesama.
Dengan tugasnya sebagai marbot masjid, ia mendapatkan ketenangan, cinta, dan harapan bagi banyak orang yang datang untuk beribadah atau sekadar mencari tempat kedamaian dengan Tuhan.
Di tengah kehidupan yang penuh materialistis ini, membuat tamparan bagi kita bahwa kebahagiaan tidak selalu tentang kemewahan dan gengsi. Kisah kebahagiaan Toha sebagai seorang marbot masjid mengajarkan kita pentingnya menjaga kerendahan hati, berbuat baik kepada orang lain, dan menemukan kebahagiaan dalam melayani. Semoga kisahnya dapat menginspirasi kita semua untuk menjadi lebih peduli dan berempati terhadap sesama, serta menjadikan amal kebaikan sebagai sumber kebahagiaan dalam hidup kita. (Nadera Sujatma, Ilkom Unisma)