TAKDIR manusia memang tidak diketahui jalannya, semua akan menjadi manis bila kita sudah melampaui pahitnya usaha. Begitulah perjalanan Tri Yuli dari ia berkerja sebagai guru TK sampai memegang salah satu cabang Nasi Bebek Mbak Nanik di Kalimalang.
Di tahun 2014 Tri Yuli memulai karirnya dengan melamar menjadi guru TK Amanah Bangsa yang ada di cabang Cibuntu, Kabupaten Bekasi. Di sana ia hanya mengajari anak-anak di TK membaca dan menghitung dengan niat baik yaitu mencerdaskan anak-anak yang belajar. Ini semua ia lakukan dengan ikhlas tanpa mementingkan gaji yang didapatnya, karena dia berpikir bahwa jika melakukan sesuatu dengan niat baik nanti akan mendapat sesuatu yang lebih baik.
Masih di tahun yang sama, Tri Yuli mendaftar untuk menjadi pegawai yang bekerja di Nasi Bebek Mbak Nanik yang ada di pasar swalayan Ramayana Cibitung, Kabupaten Bekasi. Ia berprofesi sebagai guru TK sekaligus menjadi pegawai rumah makan di bagian dapur di tahun itu. Makanya, dia membagi waktu bekerjanya seperti Senin-Jumat mengajar di TK dari jam 07.00 sampai 10.00, lalu siangnya lanjut bekerja di rumah makan. Khusus Sabtu dan Minggu ia bekerja dari jam 09.00 sampai jam 19.00 malam di rumah makan.
Pada tahun 2016 Tri Yuli resign menjadi guru TK di Amanah Bangsa dan lebih memilih fokus di karirnya sebagai pegawai rumah makan. Di situ ia mencari pengalaman bagaimana cara membuat sambel bebek yang khas pedesnya nasi bebek Mbak Nanik karena ia bekerja di bagian dapurnya. Selain itu ia juga mempelajari bagaimana mengolah rumah makan nasi bebek.
Merasa sudah cukup pengalaman, Tri Yuli resign dari rumah makan nasi bebek Mbak Nanik dan membuka rumah makan nasi bebeknya sendiri dengan nama Nasi Bebek Ekstra Pedas di daerah Wates, Cibuntu, Kabupaten Bekasi.
Dengan dibukanya rumah makan usahanya sendiri, maka dalam mengolah rumah makannya Tri Yuli tidaklah sendirian, melainkan ia dibantu suaminya dan terkadang juga dibantu anak perempuannya yang masih menginjak di bangku SMP.
Mulai dari kelurga hingga teman-teman dari anaknya ikut meramaikan warung nasi bebek yang baru dibuka Tri Yuli, tetapi lama kelamaan rumah makan yang dibukanya menjadi sepi pengunjung. Walau begitu Tri Yuli tetap tegar dalam menjalankan usaha yang dibuatnya, tetapi rumah makannya tetap sepi pengunjung juga. Lalu ia membuat keputusan untuk menutup usaha rumah makannya.
Di tengah keputusasaannya, rezeki dari yang maha kuasa kembali menyinari jalannya. Tri Yuli mendapatkan telepon dari pemilik rumah makan Nasi Bebek Mbak Nanik yaitu Mbak Naniknya sendiri. Tri Yuli diamanahkan untuk menghandle cabang yang baru dibuka di Kalimalang. Dia dipanggil kembali karena sudah pernah bekerja sebelumnya di cabang Cibitung dan pernah mengelola rumah makannya sendiri.
“Allhamdulillah bisa sampe di titik ini karena selama saya usaha selalu baik niatnya, makannya dibales sama yang lebih baik,” kata Tri Yuli sembari bersyukur. Rumah makan ini beralamat di Jl Inspeksi Kalimalang, Cibuntu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. (Radja Aqilla Hafizh, Ilkom Unisma)