SITUS Batujaya merupakan sebuah komplek percandian Buddha kuno yang terletak di Kecamatan Batujaya, Karawang, Jawa Barat. Terdapat beberapa candi yang dibangun pada masa Kerajaan Tarumanegara dengan latar belakang agama Buddha pada abad 5 Masehi hingga 7 Masehi.
Hal ini merujuk pada penelitian yang dilakukan pada tahun 1984 oleh tim Arkeologi Universitas Indonesia. Pemugaran yang dilakukan pada tahun 1996 sampai dengan 2001 menghasilkan empat lokasi, diantaranya yaitu Candi Jiwa, Candi Blandongan, Candi Serut, dan Pendopo/Sumur, itupun hanya berhasil memperlihatkan denah dan bangunan candi yang tidak utuh.
Tercatat dalam laman resmi Perpustakaan Nasional, candi tersebut merupakan candi tertua di Jawa melebihi candi Borobudur yang ada di Magelang. Terdapat pula satu candi yang diberi nama Candi Blandongan yang lokasinya tak jauh dari Candi Jiwa.
Candi-candi di komplek Batujaya ini umumnya terkubur di dalam tanah sedalam satu hingga tiga meter, jadi pelataran candi di bawah permukaan sawah, alhasil candi-candi tersebut rawan tergenang.
Salah satu juru pelihara di pelataran candi bernama Somad mengatakan, nama Candi Jiwa diambil dari istilah Unur Jiwa. Nama Blandongan sendiri diambil dari dialek setempat yang identik dengan pendopo lokasi candi yang sering dijadikan tempat istirahat seusai menggembalakan ternak.
Terdapat gundukan tanah yang menyelimuti bangunan candi sebelum pada akhirnya candi tersebut ditemukan, masyarakat sekitar menyebut gundukan tanah tersebut dengan istilah unur. Anehnya, unur ini memiliki daya magis tersendiri. Sebab, banyak hewan ternak yang melintasi unur tiba-tiba mati tanpa alasan yang jelas.
Beragam kisah mistis di area candi juga kerap ramai dan beredar di kalangan masyarakat setempat yang kemudian mengalir dari mulut ke mulut untuk diceritakan dan akhirnya menyebar.
“Kalau dari cerita orang-orang sih ya, memang ada sosok jubah putih itu. Dulu pernah ada anak kecil sama orang tuanya yang berkunjung, anak kecil itu awalnya jalan biasa mengelilingi candi sendirian dengan pengawasan orang tuanya yang sedang duduk di rerumputan. Tiba-tiba anak kecil itu teriak sambil nangis karena melihat yang katanya sosok jubah putih itu,” ujar salah satu warga setempat, Ahmad, Jumat (26/1/2024).
Penampakan tentang sosok berjubah putih hingga suara gamelan cukup terkenal di kalangan masyarakat di kawasan Batujaya. Pada Candi Jiwa ada misteri sosok berjubah putih, sedangkan di Candi Blandongan ada cerita mengenai makhluk ghaib yang konon adalah sesosok kakek-kakek.
“Saya pernah denger sih katanya dulu katanya kalau malam suka ada suara gamelan dari area candi jiwa sama candi blandongan. Warga kampung sebelah mikirnya ada hajatan di deket candi, pas besoknya tanya-tanya ke warga setempat ternyata ya nggak ada apa-apa. Belum lama ini ada tuh segerombolan penari gitu sekitaran 20-an orang di candi Blandongan pada kesurupan, awalnya cuma satu dua orang eh lama-lama semuanya kena. Mungkin karena berisik juga kali ya jadi penunggunya merasa terganggu, itu kan soalnya juga pake sound system gede banget,” ujar Tendi, salah satu juru pelihara candi Blandongan.
Tak ada yang tahu pasti mengenai kebenaran kejadian-kejadian mistis tersebut, apakah masih ada hubungannya dengan kerajaan Tarumanegara atau tidak.
Terlepas dari itu, Candi Jiwa merupakan salah satu destinasi wisata Karawang yang patut dikunjungi. Selain berwisata, situs Batujaya tersebut dapat menjadi tempat belajar sejarah bagi pelajar, mahasiswa maupun wisatawan biasa.
Dengan adanya Candi Jiwa dan Candi Blandongan, eksistensi Kerajaan Tarumanegara diketahui keberadaannya hingga wilayah utara Karawang, Jawa Barat. (Giani Agnia Dehasti, Ilkom Unisma)