Rezim Saat ini Jangan Jumawa Jika Rakyat Bersatu & Bergerak, Tolak Sistem Dinasti

Politik951 Dilihat

ALHAMDULILLAH, beberapa kampus negeri dan swasta lebih dari 29 kampus sudah banyak yang mendeklarasikan keprihatinannya yang mendalam atas tindakan pelanggaran etika. Dimana kita lihat usia cawapres bisa diubah yang mentang-mentang pamannya itu Ketua MK/Mahkamah Konstitusi (apakah MK jadi artinya Mahkamah Keluarga)?

Jadi ingat ketika penulis dulu berjuang saat di Kampus Perjuangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten buat perubahan,   dulu masih provinsi menjadi dinasti politik. Alhamdulillah kita buat gebrakan dan perubahan jika Banten ingat perubahan tidak boleh ada sistem dinasti apalagi di sebuah negara demokrasi. Siapapun boleh menjadi pemimpin di daerah bahkan negara yang menolak sistem dinasti keluarga apabila mampu membuat perubahan di tempat tersebut.

Jadi ingat semalam debat pamungkas, 4 Februari 2024 di Jakarta, paslon nomor 1 Anies Rasyid Baswedan dengan closing statementnya;

Suro diro joyo ningrat, lebur dening pangastuti, maknanya :

Segala kelicikan, kesombongan, angkara murka akan bisa dikalahkan dengan kelembutan, kesabaran, dan kebijaksanaan.

Arti kata perkata… :

Suro = keberanian
Diro = kehebatan
Jaya = kekuasaan
Ningrat = kebangsawanan …
Lebur = semuannya hancur luluh …
Dening pangastuti = di dalam kebaikan/ketulusan/do’a yang baik…

Closing statement kembali Anies Rasyid Baswedan sampaikan, ringkasannya:

Kami berjuang untuk perubahan, agar orang tua yang miskin itu bisa melihat anaknya tidur sambil berkata ‘syukur alhamdulillah, walaupun saya miskin, walau saya kelas menengah, tapi negara hadir untuk membantu anak saya punya masa depan yang cerah’

Perjalanan ini adalah perjalanan spiritual bagi kami. Setiap jabat tangan, setiap pelukan membawa pesan. Pesan yang mereka sampaikan sebagai ‘titip kami ingin Indonesia yang lebih baik, kami ingin Indonesia yang lebih adil. Dan kami tahu, Tuhan yang maha kuasa Alloh menginginkan kekuasaan yang welas asih, yang cinta kasih’

Karena itu, Tuhan yang maha kuasa, Alloh akan memberikan kekuasaan kepada yang dihendaki.

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ
[ آل عمران: 26]
Qulillāhumma mālikal-mulki tu`til-mulka man tasyā`u wa tanzi’ul-mulka mim man tasyā` bahwa tuhan akan memberikan dan mencabut dari yang dikehendaki.(QS Ali Imran:26).

Karena itu kami dalam berjuang menyadari betul cinta kasih, welas asih, ketulusan, keteguhan, menjadi bagian dari perjuangan ini. Kami menemukan orang-orang yang bertugas di lapangan bersama kami. TNI, polisi, ASN, kepada mereka kami ucapkan terima kasih yang luar biasa. Dan kami akan perhatikan untuk bisa hidup lebih baik setiap tahunnya nanti.

Kita juga menyaksikan ada yang menolak ini. Yang hidup dari ketimpangan ini. Yang justru merasakan kekuasaan dari ketimpangan ini. Itu yang akan kami lawan. Tapi kami tidak melawan dengan kebencian. Kami tidak melawan dengan rasa ketidaksukaan. Kami akan membawa ini dengan spirit suro joyo diningrat lebur dening pangastuti. Bahwa segala angkara murka akan kalah oleh kebaikan.

Kezaliman dalam konteks pemerintahan

Dalam konteks pemerintahan negara, sosok Fir’aun menjadi personifikasi penguasa diktator sebagai pewaris fir’aunisme. Dia berbuat sewenang-wenang dan menindas rakyatnya dengan amat kejam. Untuk melestarikan kekuasaannya Fir’aun bersekongkol dengan para konglomerat hitam seperti Qarun, dan akademisi serta tokoh agama seperti Haman. Tidak lain, demi kekuasaan mereka ikhlas menyengsarakan rakyatnya, menindas mereka yang kritis terhadap kezalimannya, mengkriminalisasi ulama seperti yang pernah terjadi pada Nabi Musa di masa rezim Fir’aun berkuasa.

Sang raja zalim ini tak ragu membunuh anak lelaki masyarakat Mesir demi memenuhi ambisi kekuasaannya, dengan alasan memberantas ilusi pemberontakan yang muncul dalam mimpinya.

“Sesungguhnya Fir‘aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Ssesungguhnya Fir‘aun termasuk orang yang berbuat kerusakan”. (Qs. Al-Qashash: 42).

Di zaman modern, kezaliman ala Fir’aun banyak menginspirasi penguasa-penguasa jahat dan khianat yang menolak berlakunya syariat Islam di lembaga negara.
Kezaliman yang dijalankan melalui kekuasaan akan semakin brutal apabila mendapat pembenaran dari kaum intelektual maupun tokoh agama, seperti Haman serta didukung konglomerat hitam, penghamba cuan seperti Qorun.

Doa Nabi Muhammad ﷺ dan soal kepemimpinan zalim*

Do’a Nabi Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam, laknat Alloh atas pemimpin yang menyulitkan Ummat Islam.

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ
(أحمد ، ومسلم عن عائشة)

“Ya Alloh , siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu dia mempersulit urusan mereka, maka persulitlah dia. Dan siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu dia berusaha menolong mereka, maka tolong pulalah dia”. (HR. Ahmad dan Muslim dari Aisyah).

{ وَمَنْ وَلِيَ مِنْهُمْ شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَعَلَيْهِ بَهْلَةُ اللَّهِ فَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا بَهْلَةُ اللَّهِ قَالَ : لَعْنَةُ اللَّهِ } رَوَاهُ أَبُو عَوَانَة فِي صَحِيحِهِ

” Dan barangsiapa memimpin mereka dalam suatu urusan lalu menyulitkan mereka maka semoga bahlatullah atasnya. Maka para sahabat bertanya, ya RasulAllah, apa bahlatullah itu? Beliau menjawab: La’nat Alloh “. (HR Abu ‘Awanah dalam shahihnya. Terdapat di Subulus Salam syarah hadits nomor 1401).

Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wa sallam juga memberi peringatan keras kepada penguasa yang menipu rakyatnya diharamkan dari surga.

Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلاَّ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

“Tidak ada seorang hamba yang Alloh memberikan kekuasaan kepadanya mengurusi rakyat, pada hari dia mati itu dia menipu rakyatnya, kecuali Alloh haramkan surga atasnya”. [HR. Muslim, no. 142]

*Dosa Besar: Pemimpin yang Dzalim*

Alloh ﷻ telah berfirman :

إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الأرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dhalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat ‘adzab yang pedih”m [QS. Asy-Syuuraa : 42].

Nabi Shallallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ…

”Setiap orang di antara kalian adalah pemimpin, dan setiap orang di antara kamu akan dimintai pertanggungan jawab atas apa yang dipimpinnya…”. [HR. Bukhari dan Muslim].
مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا.

”Barangsiapa yang menipu kami, maka ia bukan termasuk golongan kami”. [HR. Muslim no 101]

الظُّلْمُ، ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

Kedhaliman itu merupakan kegelapan di hari kiamat”. [HR. Bukhari no 2447]

Alloh ﷻ berfirman:

وَلَا تَرْكَنُوْۤا اِلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا فَتَمَسَّكُمُ النَّا رُ ۙ وَمَا لَـكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ اَوْلِيَآءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ

“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Alloh ﷻ, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan” .(QS. Hud : Ayat 113).

Ayo Mari Kita sebagai Rakyat/Warga Negara Indonesia bergeraklah jangan mau apabila Negara ini menjadi Negara Dinasti Keluarga. #TolakDinastiKeluarga, #LawanDinastiKeluarga

Hasbunalloh Wanikmal wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir. (Abu Fayadh Muhammad Faisal, tinggal di Bekasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *