Duka Seorang Duda

Umum1311 Dilihat

TIGA hari setelah kepergian istri menuju peristirahatan abadi, sang duda duduk di teras rumah. Pandangannya kosong. Sesekali terdengar desah mengeluh. Ia benar-benar kesepian.

Di halaman rumah masih teronggok sejumlah karangan bunga dari sejumlah perusahan dan pejabat kenalan. Bunga bunga duka cita dan ucapan belasungkawa benar- benar terlihat muram se-muram wajah sang duda yang baru 3 hari ditinggal istri tercintanya.

Adanya banyak teman dan sahabatnya yang datang untuk takziya menyampaikan rasa duka dan belasungkawa. Dan sudah pasti banyak nasehat agar tetap tabah menghadapi ujian. Tapi itu tak membuatnya terhibur.

Terlalu dalam duka yang dialaminya, ia tak begitu saja mudah dihibur atas kepergian. Sang istri yang sangat ia cintai. Empat puluh lima tahun mereka bersama, menghadapi berbagai gelombang rumah tangga. Terkadang mereka harus berjibaku, untuk menyelamatkan bahtera rumah tangga yang sedang diamuk badai.

Tapi kepergian istri tercinta membuat hati sang duda remuk redam. Nyaris tak ada keperkasaan yang tersisa. Sang duda yang sebelumnya gagah menjadi pemurung dan sering menangis. (bersambung) ( Imran Nasution).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *